Seiring perkembangan zaman dan karena banyaknya hadis palsu yang muncul, maka berkembanglah ilmu hadis menjadi beberapa bagian. Biasa dikenal dengan ilmu hadis Riwayah dan ilmu hadis Dirayah. Dari kedua ilmu tersebut keotentikan hadis dapat dipertahankan. Karena penyeleksian yang begitu ketat, dan tahapan yang sangat panjang dan berliku, mulai dari memperhatikan cara sebuah hadis sampai kepada perawi, dan juga memperhatikan bagaimana sifat perawi tersebut di masyarakat, dan sebagainya. Sehingga bisa dikatakan bahwa studi ilmu yang digunakan sangat kompleks dan baik untuk menjaga keotentikan dari sebuah hadis.
Studi teks dalam pembahasan ilmu hadist dikenal dengan ilmu mustalahul hadist dengan berbagai macam variasinya. Seperti mengenal makna dari sanad, matan dan rawi, atau mengenal tingkat kevalidan dari sebuah hadist (shahih, hasan, dhaif atau sebagainya. Karena hadist adalah sumber hukum islam setelah Al-Qur'an maka Ilmu inilah yang menjadi pendukung dalam penentuan keotentikan dari hadist tersebut.[8] Sedangkan dalam ilmu filologi yang membahas teks, dan dalam hal ini berkaitan dengan pengungkapan nilai - nilai budaya, atau pesan-pesan moral yang ada dalam sebuah teks dengan menganalisis berbagai macam bentuk tersurat maupun tersirat yang terdapat dalam teks -- teks tersebut.[9]
Â
KesimpulanÂ
Terbukti bahwa studi teks yang telah dibuat oleh orang-orang terdahulu  memang sangat dipengaruhi pada tujuan pembahasannya. kalau studi teks pada ilmu hadis maka tujuannya ialah untuk melihat keshahihan dari hadis tersebut atau keotentikan dari hadis tersebut dilihat dari berbagai sudut, entah itu dari aspek sanadnya hingga aspek perawinya dan sebagainya. Kemudian dari studi filologi salah satu tujuannya ialah mengungkap budaya atau pesan pesan moral yang tercermin dari penggunaan bahasa pada teks-teks tersebut.
Â
Wallahu'alamu bish shawab....
[1] Sitti baroroh baried dkk, pengantar teori  filologi, (P2 B departemen pendidikan dan kebudayaan: Jakarta 1985) hlm 23
[2] (Septiana, Nanda Dan Rosyid, Moh Zaiful. 2018. Pendekatan Filologi Dalam Studi Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Pancawahana Bangil, Indonesia. Jurnal Studi Islam Vol.13, No.2, Desember 2018. E-ISSN: 2579-7131 hlm.2
[3] Abdullah Mu'afah,Pendekatan Linguistik Dalam Al-Qur'an Upaya"Menjernihkan"Konsep linguistiksebagai Teori dan metode (JIE"Volume I, No.2 Oktober 2012)
[4] (Nabilah Lubis, Naskah, Teks dan Metode Penelitian Filologi (Jakarta:Yayasan Media Alo Indonesia, 2007), hlm.17