Di lembaga pendidikan, manajemen strategik adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terstruktur dan terencana untuk menentukan langkah-langkah apa yang harus diambil untuk mencapai visi, misi, dan tujuan pendidikan secara optimal. Proses manajemen strategik terdiri dari beberapa tahapan penting, yaitu perancangan strategi, pelaksanaan strategi, dan evaluasi hasil yang diperoleh. Dengan menggunakan manajemen strategik, sumber daya dapat digunakan secara efektif dan efisien, yang dapat berdampak positif pada pengembangan institusi pendidikan.
Manajemen strategik membantu institusi pendidikan beradaptasi dengan dinamis dengan mengantisipasi dan mengantisipasi perubahan lingkungan internal dan eksternal. Oleh karena itu, organisasi pendidikan tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan unggul dalam menghadapi tantangan masa depan.(Gita Selvia and Imamul Muttaqin 2024)
A. Peran Pemimpin dalam Proses Manajemen Strategik
1. Perumus dan Pengarah Visi dan Misi
Peran penting yang dimainkan oleh seorang pemimpin dalam sebuah lembaga pendidikan adalah sebagai Pengarah Visi dan Misi dan Pengarah Visi dan Misi. Kedua peran ini berfungsi sebagai agen perubahan dan individu yang memiliki kemampuan untuk menetapkan jalan ke depan bagi lembaga tersebut.
Dengan visi dan misi yang jelas dan inspiratif, pemimpin dapat memberikan panduan dan pegangan dalam pengambilan keputusan strategis yang berdampak pada kemajuan organisasi. Visi dan misi adalah gambaran ideal tentang masa depan organisasi yang ingin dicapai, sedangkan misi adalah langkah-langkah atau tujuan konkret untuk mewujudkan visi tersebut.
Secara ringkas, peran pemimpin sebagai perumus dan pengarah visi dan misi meliputi:
a. Menetapkan visi yang menggambarkan tujuan jangka panjang lembaga secara inspiratif dan memotivasi.
b. Merancang misi yang realistis dan operasional untuk mencapai visi tersebut.
c. Menjadi agen perubahan yang mendorong inovasi dan perkembangan sesuai dengan visi.