Wabah covid-19 menjadi guncangan bagi dunia, termasuk juga di Indonesia. Pandemi berjangka hingga tahunan ini menjadi keresahan bagi pemerintah maupun masyarakat. Beragam kebijakan pemerintah direalisasi demi mengoptimalkan memberantas wabah ini. Sulitnya adalah sebagian besar masyarakat menanggung dilema dari kebijakan ini, keterbatasan dalam beraktifitas serta sukarnya bertahan hidup di era saat ini adalah beban berat tersendiri bagi masyarakat khususnya dalam faktor ekonomi.
Adanya kebijakan Lockdown serta PPKM yang diiringi dengan bantuan/tunjangan keuangan bagi masyarakat yang kurang mampu demi meminimalisir ketimpangan yang ada. Akan tetapi di Negara yang masih berkembang ini usaha tersebut belumlah mencukupi tuntutan dari rakyat. keuangan Negara sangatlah terbatas dan sialnya lagi adanya beeberapa oknum yang justru memanfaatkan kondisi ini demi kesenangan pribadi berefek menurunnya kepercayaan publik terhadap pemerintahan.
Persepsi besar muncul dari tilikan publik yang menjadi keraguan akan keberadaan wabah ini, apakah covid-19 itu fakta ataukah rekayasa demi kesenangan suatu golongan tersendiri?. Asumsi sebagian besar publik ialah hal-hal negatif terhadap pemerintah yang menjadikan masyarakat sendiri dapat dibagi menjadi 3 golongan besar yakni masyarakat yang percaya adanya wabah dan tetap menaati aturan, masyarakat yang percaya tapi terpaksa melanggar aturan, serta masyarakat yang sudah tak percaya dan tak menerima aturan.
Mengapa Negara-negara maju sudah merasa merdeka dari wabah ini sedangkan Negara merah putih ini masih memburuk?. Banyak faktor yang melandasinya, akan tetapi walaupun begitu kita harus tetap berharap dan yakin bahwa wabah ini akan segera usai.