Mohon tunggu...
Muhammad dhiaul wafi
Muhammad dhiaul wafi Mohon Tunggu... Guru - universitas siber asia

mahasiswa universitas siber asia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Validitas Covid dari Tilikan Publik

6 Agustus 2021   10:34 Diperbarui: 6 Agustus 2021   10:49 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Wabah covid-19 menjadi guncangan bagi dunia, termasuk juga di Indonesia. Pandemi berjangka hingga tahunan ini menjadi keresahan bagi pemerintah maupun masyarakat. Beragam kebijakan pemerintah direalisasi demi mengoptimalkan memberantas wabah ini. Sulitnya adalah sebagian besar masyarakat menanggung dilema dari kebijakan ini, keterbatasan dalam beraktifitas serta sukarnya bertahan hidup di era saat ini adalah beban berat tersendiri bagi masyarakat khususnya dalam faktor ekonomi.

Adanya kebijakan Lockdown serta PPKM yang diiringi dengan bantuan/tunjangan keuangan bagi masyarakat yang kurang mampu demi meminimalisir ketimpangan yang ada. Akan tetapi di Negara yang masih berkembang ini usaha tersebut belumlah mencukupi tuntutan dari rakyat. keuangan Negara sangatlah terbatas dan sialnya lagi adanya beeberapa oknum yang justru memanfaatkan kondisi ini demi kesenangan pribadi berefek menurunnya kepercayaan publik terhadap pemerintahan.

Persepsi besar muncul dari tilikan publik yang menjadi keraguan akan keberadaan wabah ini, apakah covid-19 itu fakta ataukah rekayasa demi kesenangan suatu golongan tersendiri?. Asumsi sebagian besar publik ialah hal-hal negatif terhadap pemerintah yang menjadikan masyarakat sendiri dapat dibagi menjadi 3 golongan besar yakni masyarakat yang percaya adanya wabah dan tetap menaati aturan, masyarakat yang percaya tapi terpaksa melanggar aturan, serta masyarakat yang sudah tak percaya dan tak menerima aturan.

Mengapa Negara-negara maju sudah merasa merdeka dari wabah ini sedangkan Negara merah putih ini masih memburuk?. Banyak faktor yang melandasinya, akan tetapi walaupun begitu kita harus tetap berharap dan yakin bahwa wabah ini akan segera usai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun