Mohon tunggu...
Muhammad Ilham Nur Ikhsan
Muhammad Ilham Nur Ikhsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Orang boleh lupa tapi catatan selalu mengingatkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

4 Poin dari Kisah Klasik Shalahuddin Al-Ayyubi

5 Mei 2024   00:30 Diperbarui: 5 Mei 2024   02:00 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun apa sikap Shalahuddin, dengan kemurahan hatinya yang diwarisi dari ayahnya, dengan bijak dia tetap patuh, dia membuka  catatan-catatannya dia menjelaskan betapa mahalnya mengelola wilayahnya (Mesir) dan menjaganya dari tentara anti islam, dan para pembangkang pro Fatimiyah. Bahkan Shalahuddin untuk memperlihatkan kesetiaanya rela mengirim kakaknya  Turansyah sebagai respon kepada kepala daerah di Yaman yang hendak mengembalikan rezim lama yang tentu saja membahayakan bagi Suriah di bawa kepemimpinan Nuruddin.  Shalahuddin kirim pasukan itu  ke selatan pelabuhan yang merupakan pintu gerbang ke wilayah Afrika dan ke Timur untuk menegakkan kekuasaan Suriah. Ini berlanjut ke Libya dan Arabia. Secara tidak langsung, hal ini sebenarnya telah mempertontonkan  keperkasaan militer Shalahuddin bahwa dia memiliki sumber daya untuk melawan Nuruddin. Namun dia tidak khianat, dia tetap bersikap rendah hati terhadap panutannya itu, inilah contoh balas budi kepada seorang yang pernah mengjarinya berpedang, hingga menjadi penguasa di Mesir. Sekali lagi, dia tidak menggigit tangan orang yang pernah berjasa kepadannya di masa lalu hanya demi nafsu kekuasaan.

3. Jangan serakah, jangan keras hati, bahkan ketika anda pimpinannya.

Walau dalam buku karya John Man dikisahkan singkat, bagaimanapun Nuruddin adalah seorang yang menjadi cahaya pada masannya. Jika saja Shalahuddin tidak terlahir di dunia ini, mengkin yang akan banyak dikisahkan dalam berbagai artikel adalah Nuruddin.  Dia memimpin dengan segala hal yang baik di masanya, dia tegakan keteraturan dimana-mana, di Allepo dia kembalikan ortodoksi, menghapus berbagai bidah batil yang dimasukan kaum zindik dalam adzan dan memeberantas ajaran sesat syiah. 

Setelah menaklukan pusat Kota Damaskus, dia menciptakan kembali keteraturan mengelilingi kota dengan benteng-benteng, membangun perguran tinggi dan masjid, memperbaiki jalanan dan memeperbesar pasar, inilah yang di contoh oleh shalahuddin dalam membangun wilayah (pendidikan, ekonomi, kesehatan, pertahanan dan insfrastruktur). Bahkan secara spesifik dia tidak segan menghukum berat mereka yang meminum arak. 

Dia bahkan adalah sultan yang ketika perang berada di barisan terdepan karena memiliki keterampilan yang luar biasa dalam berpedang. Dia pandai menulis, rajin membaca buku-buku agama dan mengikuti ajaran nabi semangat dalam tekadnya untuk berbuat baik, dan menahan diri dari kenikmatan makanan, sederahana dalam membelanjakan uang dan bersahaja dalam selerannya. Namun, di akhir hidupnya karena pikirannya yang terlalu bergolak memikirkan kekuasaan, yang merupakan tabiatnya yang tidak bisa dibantah, Saat bermain polo dalam keradaan marah dia terjatuh dan mengalami kejang yang sangat parah, saat itu dokter pribadinya mengajurkan dia untuk dibekam, tapi sang wazir sempat berbicara kalian tidak akan mungkin membekam seorang lelaki berusia 60 tahun". 

Dicobalah alternatif pengobatan lain tapi semua tidak menolong, diapun akhirnya meninggal dan meninggalkan kekosongan kekuasaan di Suriah yang tidak mungkin diteruskan oleh anaknya yang baru berusia 11 tahun, sehingga selanjutnya berdasarkan kesepakatan para khalifah, orang yang paling pantas untuk meneruskan kepemimpinan di Suriah tidak lain adalah Shalahuddin. Kisah ini mengajarkan kita, kekuasaan tidak perlu terlalu dikejar dan dipertahankan mati-matian, semua ada batasnya ada masannya. Maka Ketika kita mendapatkannya gunakan sebaik-baiknya bagi kemaslahatan, tidak perlu terlalu berlebihan mengagungkannya.


4. Jangan ingkar janji,  sebab disetiap ingkar ada konsekuensi di baliknya, kadang kala kemalangan !

Tidak sedikit kisah di masa lalu yang mempertontonkan malapetaka dari ingkar janjinya seorang pemimpin. Hal ini juga terjadi Ketika Reynald Of Chatillon yang konon seorang yang dipuja dan merupakan raja dari sebuah wilayah melanggar perjanjian yang sebelumnya disepakatinya dengan Shalahuddin (gencatan senjata tentara muslim dan bangsa frank), caranya sangat kejam dia bersama pasukannya membunuh para peziarah yang saat itu sedang berjalan menuju Mekah, menyita 400 ekor unta, mengangkut kiriman yang sangat berharga dan menyekap beberapa orang dalam rombongan tersebut, menyita kuda, memperlakukan tahanan-tahanan tersebut dengan kejam. 

Bahkan ketika Shalahuddin dengan kemurahan hatinya masih mengirimi surat untuk Reynald sang pengingkar kesepakatan, disertai uang tebusan untuk membebaskan para peziarah muslim, Reynald dengan angkuhnya masih bersifat keras kepala dan berucap "mohonlah pada Muhammad kalian itu untuk menyelamatkan kalian".  Sikap ini menimbulkan reaksi yang sangat sulit terincikan oleh sejarawan saat itu, betapa marahnya shalahuddin. Sang sultan bersumpah untuk yang kedua kalinya dituliskan dalam riwayat (pertama terjadi saat Reynald melakukan penyerangan terhadap rombongan Shalahuddin di laut merah), dia akan mengambil nyawa Reynald dengan tangannya sendiri. 

Dengan cepat Shalahuddin bergerak, hingga pertemuan tak sengaja itu terjadi di dekat Nazareth. Beberapa ribu pasukan muslim bertemu 130 orang kesatria templar yang berakhir malapetaka bagi templar. Kematian dan pemenggalan jenderal perang mereka yang tersohor (grand master oddo). Beberapa tahun kemudian, tepatnya di Kerak, berlatar belakang jurang yang curam, tibalah saatnya sang sultan menuntaskan sumpahnya, dengan pedangnya yang terhunus memenggal kepala musuh abadinya itu, Reynald Of Chatillon.

Sekian, sampai jumpa  di serial-serial berikutnya....

#Once Red Is Always Red

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun