Mohon tunggu...
muhammad fajar
muhammad fajar Mohon Tunggu... menulis

menulis meluapkan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Presiden Prabowo Subianto Panggil Kepala PPATK, Bahas Pemblokiran Rekening Dormant

31 Juli 2025   16:58 Diperbarui: 31 Juli 2025   16:58 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://sulsel.fajar.co.id/wp-content/uploads/2025/01/Presiden-Prabowo-Subianto.jpg

Presiden Prabowo Subianto memanggil Kepala Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana ke Istana Negara, pemanggilan tersebut di karenakan gaduh nya persoalan tentang pemblokiran rekening dormant atau rekening yang tidak aktif yang saat ini di protes dengan masyarakat.

Saat ini PPATK melakukan pemblokiran sementara terhadap rekening bank yang tidak aktif (dormant) dalam jangka waktu 3 bulan, pemblokiran ini dilakukan juga  seusai undangang-undang nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian

Dalam pertemuan nya dengan Prabowo Subianto Ivan menjelaskan tujuan dari pemblokiran yang dilakukan oleh nya untuk mewaspadai pencegahan penyalahgunaan rekening oleh pihak tak bertanggung jawab dan pemblokiran ini juga tidak ada tujuan untuk apa-apa selain keamanan. saldo tabungan di rekening dormant yang diblokir tetap aman dan hak nasabah 100 persen tidak akan hilang,

"Pemblokiran dilakukan untuk melindungi hak dan kepentingan nasabah atas rekeningnya karena sekarang marak sekali rekening-rekening yang tidak aktif dari nasabah lalu diperjualbelikan dan dipakai untuk transaksi ilegal tanpa sepengetahuan nasabah,".Ucap Ivan

Selain tujuan dari keamanan pemblokiran ini ternyata mampu mengurangi aktivitas perjudian online (judol), Ketika dormant kita bekukan, PPATK menemukan, banyak rekening tidak aktif (bahkan terdapat lebih dari 140 ribu rekening dormant hingga lebih dari 10 tahun, dengan nilai Rp. 428.612.372.321,00) tanpa ada pembaruan data nasabah.

Setelah di lakukan keamanan oleh PPATK deposit judol langsung nyungsep sampai minus 70% lebih, dari Rp 5 triliun lebih menjadi hanya Rp 1 triliunan lebih, berdasarkan data PPATK semester I-2025, nilai deposit sempat naik dari Rp2,96 triliun pada Januari menjadi Rp3,05 triliun di Februari. Namun, angka tersebut turun menjadi Rp2,59 triliun pada Maret.

Pada bulan Mei, frekuensi transaksi jeblok menjadi 7,32 juta kali, dan terus turun menjadi hanya 2,79 juta kali di bulan Juni. Ini menjadi rekor terendah selama semester pertama 2025, jumlah transaksi deposit judol juga terjun bebas setelah PPATK bekukan dormant, pembekuan ini berhasil mengurangi transaksi perjudian online.

Masyarakat saat ini mensuport kalo pembekuan ini dilakukan hanya untuk mengurangi transaksi perjudian online di Indonesia dan mengamankan rekening karena takut di salah gunakan terhadap rekening dormant tersebut.

Saat ini PPATK udah mengaktifkan Kembali rekening yang sempat di bekukan karena semua ke amann sudah di lakukan oleh PPATK dan nasabah bisa memverifikasi data nasabah untuk menggunakan rekening nya Kembali, karena itu tujuan nya agar bisa lebih aman para nasabah sendiri nya, dan tidak ada kejahatan perbankan juga nantinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun