Mohon tunggu...
Muhammad RaihanAlGhifari
Muhammad RaihanAlGhifari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Polemik Turunnya Harga Karet Terhadap Kesejahteraan Para Petani di Pedesaan Kalimantan Barat

21 November 2023   16:43 Diperbarui: 21 November 2023   16:47 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Karet merupakan salah satu komoditas yang menjadi sumber penghasilan masyarakat. Bertahun-tahun penghasilan masyarakat desa di pedalaman Kalimantan Barat menggantungkan hidup mereka melalui Bertani karet.

Tanaman karet (Hevea brasiliensis)merupakan tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis tinggi. Tanaman tahunan ini dapat disadap getah karetnya pertama kali pada umur tahun ke-5. Dari getah tanaman karet (lateks) tersebut bisa diolah menjadi lembaran karet (sheet), bongkahan (kotak), atau karet remah (crumb rubber) yang merupakan bahan baku industri karet. Kayu tanaman karet, bila kebun karetnya hendak diremajakan, juga dapat digunakan untuk bahan bangunan, misalnya untuk membuat rumah, furniture dan lain-lain.

Karet memiliki peran penting dalam menunjang kehidupan manusia, terdapat banyak sekali kebutuhan manusia atau barang-barang yang digunakan manusia yang berasal dari bahan baku karet. tidak heran jika hasil produksi karet memiliki nilai jual yang sangat tinggi.

Pada tahun 2005 -- 2010 karet memiliki harga yang sangat tinggi, di beberapa daerah di Kalimantan barat harga karet bisa mencapai Rp 15.000 per kilonya. Bapak Yesaya merupakan salah satu petani karet yang sudah melakukan  kegiatan ini selama kurang lebih 25 tahun lamanya, beliau mengatakan pada awal tahun 2000an harga karet bisa mencapai Rp 15.000 per kilo nya, dalam satu bulan beliau bisa menghasilkan penghasilan 5 -- 10 Juta dari hasil Bertani karet.

Namun beberapa tahun terakhir harga jual karet dikalimantan barat memiliki penurunan yang sangat drastic, yang dahulu bisa diperoleh sebanyak belasan ribu, sekarang hanya dijulan Rp 6.000 tentu saja hal ini menjadi keresahan bagi masyrakat di kaimantan barat. Banyak faktor yang menjadi dasar dari permasalahan ini salah satunya adalah banyak petani yang melakukan kecurangan dalam produksi karetnya, sehingga banyak pihak konsumen yang merasa dirugikan dan akhirnya menurunkan nilai dari penjualan harga karet tersebut.

Referensi : 

Wikipedia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun