Mohon tunggu...
Muhamad Yus Yunus
Muhamad Yus Yunus Mohon Tunggu... Seniman - Sastrawan, dan Teaterawan

Lulusan Sarjana Sastra, Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Pamulang. Penulis buku, kumpulan puisi Dukri Petot: Gaya-gayaan, Novel Tidak ada Jalan Pulang Kecuali Pergi, Anak Imaji, dan Sandiwara Kita di dalam atau di Luar Panggung Sama Saja (2020) Guepedia. Pendiri Teater Lonceng, Tangsel. https://sites.google.com/view/myusyunus

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Modern: Antara Kemajuan dan Kemunduran

27 Desember 2021   07:06 Diperbarui: 2 Januari 2022   00:22 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kita bisa melihat, banyaknya kebutuhan yang serba modern pada akhirnya memberikan dampak yang signifikan terhadap lingkungan kita. Kita bisa menjumpai sampah plastik di seluruh daerah di kota-kota besar, apalagi Jakarta. Sampah plastik ini bukan hanya sekedar masalah kedisiplinan warganya yang tidak ramah dengan alam, tetapi juga merupakan sebuah masalah kemodernisasian. Sementara jajanan di daerah pelosok yang masih menggunakan cara tradisional seperti daun pisang bisa menjadi bagian kelebihan mereka dalam sebuah warna kemasan dan citra rasa makanan.


Jika kita berbicara soal kemajuan atau kemunduran, maka yang kita bicarakan tidak hanya efisiensi kegunaan tetapi juga kualitas, nilai, dan dampak baik serta buruknya atau efek yang ditimbulkan, tidak hanya kepada kita sebagai pelaku peradaban tetapi juga kepada lingkungan dan alam yang terus merawat kehidupan kita seperti halnya rahim ibu.


Sebagai pengingat kita semua, warga Eropa saja rela berlibur di negeri ini berbulan-bulan demi menikmati keindahan alam dan kebudayaan tradisionalnya. Sama sekali mereka tidak datang dari daerah yang terbelakang (katanya), namun mereka datang dari barat dan Australia yang konon katanya dipenuhi dengan kemajuan dan kemodernan. Jika orang modern di negeri lain memandang tradisionalisme sebagai kelebihan kenapa tidak dengan kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun