Mohon tunggu...
Yasinisme
Yasinisme Mohon Tunggu... Lainnya - Lelaki penikmat es kelapa muda

Lelaki yang berusaha memanusiakan manusia. Kuli tinta, Pengabdi masyarakat. www.yasinisme.blogspoot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengintip Tulisan Palsu

26 Agustus 2019   12:42 Diperbarui: 26 Agustus 2019   13:50 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia punya banyak cerita dari manusia-manusia di dalamnya. Mengenai cerita tentu ada yang asli ada juga yang palsu. Cerita yang asli adalah cerita yang berisikan fakta di dalamnya. Lain hal jika menyangkut cerita palsu, tentu tidak ada fakta, hanya ada ucapan "katanya" atau kita lebih senang menganggapnya hoaks.
Dahulu ada banyak cerita legenda, ada pula dongeng yang begitu mudah menyebar guna hasilkan sudut pandang positif bagi yang mendengarkan, khususnya anak-anak. 

Terlepas dari nyata atau tidak jarang yang menjelaskan jika kisah tersebut asli atau palsu, sebab dalam hal itu kemungkinan akan berdampak pada kurangnya minat siswa lakukan hal positif di dalamnya. Maka itu menutup rapat-rapat kebenaran jika itu palsu menjadi hal baik bagi anak, tapi jika sudah menginjak usia belasan, jelas mereka akan temui pembelajaran mengenai fakta dan opini, atau asli dan palsu.


Kaluar konteks cerita tersebut, percayakah anda jika di dunia ini ada loh manusia berjalan dengan kepalsuan?.
Maksudnya manusia tersebut menggunakan kepalsuan untuk merebut kebutuhan hidup, semisal jabatan palsu, uang palsu, bahkan gelar palsu. Tidak mengerti? saya jelaskan yah;

a. Jabatan Palsu
Jabatan palsu adalah jabatan yang didapat dengan segala bentuk kepalsuan, bisa dengan cara menyogok. Dimana kepercayaan dari sebuah pimpinan, di akali dengan materi yang kemungkinan ini adalah kepalsuan menutupi kualitas orang tersebut. Hingga akhirnya dalam mengemban jabatannya pasti ada saja permasalahan yang muncul. 

Lalu dari mana masalah itu, apakah itu cobaan, atau ujian dari perusahaan, atau dari tuhan?
Bisa jadi hal itu sangat benar jika dikatakan teguran, artinya si pemilik perusahaan sedang menegur kualitas orang tersebut, lantaran kepalsuan yang sudah membuatnya berada di posisi itu, atau lebih luas, Tuhan sendiri memberi teguran karena dia sendiri sudah memalsu. Jelas ini bukan yang paling di senangiNya.

b. Uang Palsu
Uang palsu adalah uang yang sebenarnya asli, bukan karena penggandaan dari mesin cetak ilegal, melainkan sumber uang palsu. Uang palsu didapat dari transaksi pungutan liar, lebih parah bisa pula masuk ke ranah korupsi dan pencucian uang.  Bayangkan dengan segudang kepalsuan, yakni dokumen serta tanda tangan yang kelegalannya dibuat palsu guna memiliki uang palsu tersebut. 

Uang yang didapat dari kepalsuan jelas bukanlah uang yang berkah, pasti ada saja kerugian dan penggunaan yang menyimpang. Contoh saja, tidak mungkin seorang koruptor menggunakan uang hasil korupsi untuk pembangunan rumah ibadah, tidak mungkin pula untuk mengayomi warga yang hidup dengan kemelaratan, paling-paling nyasarnya ke diskotik, atau rumah-rumah dengan wanita-wanita berbandrol.

c. Gelar Palsu
gelar yang sama saja seperti sangkuriang, yang dalam 1 malam berhasil membuat perahu. Mudah sekali bukan, dalam waktu satu malam atau hebatnya lagi tidak melakukan apa-apa tiba-tiba sebutan lulusan SMA/K, gelar nama S. Pd, M. pd, atau sekelas Drs. 

Apakah anda percaya yang seperti itu ada di bumi nan indah ini?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, silahkan merujuk pada beberapa lembaga pendidikan yang pernah menjual-belikan ijazah, atau lebih mudahnya lagi, anda akan melihat kejanggalan dari seseorang pemilik gelar tersebut, namun dalam praktik kerjanya malah sangat jauh dari yang seharusnya.
Umumnya gelar palsu didapat untuk memperoleh jabatan palsu, dan gelar palsu didapat dari uang palsu. 

Jadi ke 3 topik ini sebenarnya saling berkaitan, hingga bolehlah dibuat kesimpulan jika tulisan ini adalah tulisan palsu.


Begini gambaran lebih mudahnya. Ketika seorang ingin mendapat Gelar semisal lulusa SMK, atau lebih tinggi dari itu, sebenarnya arah dari keinginannya adalah pekerjaan. Manusia jelas membutuhkan pekerjaan untuk menyambung hidupnya, dari situ lahirlah keinginan mendapat gelar palsu, atau kita sebut saja ijazah palsu. Kemudian munculah uang palsu. Uang yang dipakai untuk mengakali agar ijazah palsu muncul ke permukaan. Setelah ijazah palsu hadir, barulah jabatan palsu hadir. Lalu apa yang dialami manusia tersebut?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun