Mohon tunggu...
Yasinisme
Yasinisme Mohon Tunggu... Lainnya - Lelaki penikmat es kelapa muda

Lelaki yang berusaha memanusiakan manusia. Kuli tinta, Pengabdi masyarakat. www.yasinisme.blogspoot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keluhan dari Jalanan

20 Agustus 2019   06:09 Diperbarui: 20 Agustus 2019   06:30 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: singkapnews.com

Datang lantaran dugaan dana yang digunakan malah masuk ke kantung celana.

Oh iya sebelum jauh membaca, saya perjelas jika keluhan ini ada di Babelan, Kabupaten Bekasi, tentang perbaikan jalan.

"Bagaimana bisa Cor seburuk ini terjadi?"

Bisa saja, kan bukan uang mereka melainkan uang orang lain.

"siapa orang lainnya?"

Yang bayar pajak lah, gak mandang mau yang empot-empotan nyari duit ke, yang dagang asongan kek, bahkan yang makanya ama nasi campur garem aja.

"Ko bisa si nggak amanah?"
Bisa lah, kan dibilang bukan duit mereka, duit yang bayar pajak. Soalnya di otak mereka yang ada cuma "aspal, jalan bagus" udah itu aja, selebihnya masalah kakuatan aspal bertahan lama atau apalah-apalah masa bodo. Mereka gak ngerasain capenya nyari duit, cuma ngerasain megang duit, yaudah kalau megangnya sampe puluhan jutaan, bisa jadi kan kebanyakan megang separohnya taro kantong aja lah.

"Ntar kalo rusak lagi jalanya gimana?"
Ya tinggal minta uang lagi

"Uang mereka?"
Ya bukan, uang rakyat yang bayar pajak. Terus megang duit lagi dah, terus kantongin lagi dah separo, terus....terus... Ya terus aja begitu sampe ikan sapu-sapu hidupnya di darat, kaga di kali lagi.

"Terus nggak ada tindakan?"
Mau bertindak pegimana, apanan kitamah cuma rakyat biasa, ngerti juga kaga yang namanya tindak menindak. Cuma ngerti kalo garem itu rasanya asin.

"Tanggapan abang?"
Kaga ada yang ditanggapin sayamah, bongganan yang rada melek ikut ngiat terus sampein dah kepengenan saya yang tinggal di lebah sini ama pengguna jalan yang lewatin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun