Mohon tunggu...
muhamad turmuzdi
muhamad turmuzdi Mohon Tunggu... MAHASIWA Universitas Pamulang

MAHASIWA Universitas Pamulang,Teknik elektro

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Di balik kabel,tersimpan masa depan energi dan teknologi!!!

28 Juni 2025   11:25 Diperbarui: 28 Juni 2025   11:25 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi mahasiswa Teknik Elektro di Universitas Pamulang (UNPAM) bukan sekadar sebuah pilihan akademik-ini adalah langkah besar dalam hidup saya yang membuka pintu menuju dunia baru yang penuh tantangan dan ilmu yang belum pernah saya sentuh sebelumnya. Sebagai mahasiswa semester awal, Saya masih sangat baru dalam dunia elektro, dan jujur saja, di awal-awal perkuliahan banyak hal yang membuat saya kebingungan karena belum terbiasa dengan konsep dan cara belajarnya.Tapi justru dari situlah petualangan saya dimulai.

Salah satu materi pertama yang saya pelajari  adalah tentang rangkaian listrik seri dan paralel. Topik ini mungkin terdengar sederhana, bahkan sering dianggap sepele oleh sebagian orang. Namun bagi saya, inilah gerbang pertama untuk memahami logika dan mekanisme kerja dunia kelistrikan yang menjadi tulang punggung peradaban modern. Saat pertama kali mendengar istilah seperti arus, tegangan, resistor, dan hukum Ohm, saya merasa seperti mendengar bahasa asing. Tapi seiring waktu, semua istilah itu mulai memiliki makna.

Saya tidak hanya membaca dari buku atau mendengar penjelasan dosen, tapi juga langsung menerapkannya dalam praktikum. Dari sinilah saya merasa bahwa Teknik Elektro bukan sekadar teori di atas kertas-ini adalah ilmu nyata yang bisa disentuh, dirasakan, bahkan dibuktikan secara langsung dengan alat. Saya sendiri berasal dari jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) di SMK. Dulu saya lebih banyak bergelut dengan kabel LAN, setting router, dan troubleshooting komputer. Dunia saya saat itu adalah jaringan digital, bukan rangkaian listrik. Jadi ketika saya masuk ke dunia Teknik Elektro, rasanya seperti pindah jalur-dari dunia logika komputer ke dunia fisika dan listrik. Tapi justru karena latar belakang yang berbeda itulah, saya merasa tertantang dan semakin penasaran.

Ketika mata kuliah Dasar-Dasar Teknik Elektro membahas tentang rangkaian seri dan paralel, saya benar-benar tertarik. Rangkaian seri mengajarkan saya bahwa arus mengalir satu arah secara berurutan, sedangkan rangkaian paralel menunjukkan bahwa arus bisa terbagi ke beberapa jalur. Dari sinilah saya mulai memahami konsep-konsep penting seperti pembagian tegangan, kestabilan arus, dan efektivitas suatu desain rangkaian.

Namun pengalaman paling berharga justru datang saat kami mulai masuk ke ruang laboratorium. Di sana saya dan teman-teman diberi tugas menyusun rangkaian nyata menggunakan breadboard, resistor, kabel, dan sumber daya. Awalnya saya sangat tidak percaya diri terhadap tugas menyusun yang menggunakan breadboard karena yang saya pikirkan pertama adalah saat mencolokkan kabel ke lubang kecil breadboard itu salah. Dan benar saja-di beberapa percobaan pertama, rangkaian saya tidak menyala. Setelah diperiksa, ternyata saya keliru memasukkan kabel ke jalur yang tidak terhubung. Dari kesalahan itulah saya mulai belajar lebih teliti dan lebih sabar.

Saya mulai menyadari bahwa menjadi mahasiswa Teknik Elektro bukan hanya soal bisa menghitung atau paham rumus, tapi juga tentang bagaimana kita bersikap: teliti, sabar, logis, dan mau belajar dari kesalahan. Bahkan satu kabel yang salah tempat bisa menghentikan seluruh sistem. Ini seperti filosofi kehidupan-satu langkah keliru bisa membawa akibat besar. Namun dari setiap kesalahan, kita punya kesempatan untuk belajar dan memperbaiki diri.

Di semester awal ini, saya juga mulai menyadari bahwa metode pembelajaran di perguruan tinggi jauh berbeda dengan di sekolah. Di kampus, kita tidak hanya menerima pengetahuan, tetapi juga ditantang untuk mencari sendiri jawabannya. Dosen memberi arah, tapi kita yang harus menggali lebih dalam. Di sinilah saya merasa mental dan pola pikir saya mulai berubah. Saya tidak lagi hanya menunggu diajarkan, tapi mulai aktif mencari tahu, bertanya, bereksperimen, dan mengamati.

Dari semua proses ini, saya menyimpulkan bahwa belajar tentang rangkaian seri dan paralel bukan hanya membuka pemahaman tentang kelistrikan, tetapi juga membuka mata saya terhadap dunia teknik secara lebih luas. Dari pelajaran kecil ini, saya mulai memahami bagaimana listrik bekerja di rumah, di perangkat elektronik, bahkan di pembangkit besar. Semuanya berawal dari pemahaman sederhana tentang bagaimana arus dan tegangan mengalir.

Penutup

Jurusan Teknik Elektro adalah perjalanan panjang yang penuh tantangan, dan rangkaian seri dan paralel menjadi titik awal dari perjalanan itu. Di balik kabel-kabel kecil dan resistor yang terlihat sederhana, ada ilmu besar yang membentuk dasar dari hampir semua teknologi yang kita gunakan sehari-hari. Pengalaman ini mengajarkan saya satu hal penting: jangan pernah remehkan materi dasar. Karena dari dasar yang kuat, kita bisa membangun pemahaman yang kompleks. Dan dari pemahaman itu, kita bisa berkembang, berkarya, dan berkontribusi bagi dunia. Saya masih jauh dari kata ahli, tapi saya yakin satu hal-saya sudah berada di jalur yang benar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun