Seorang Muslim berada disuatu zaman dengan waktu yang berbeda, dengan perkara yang satu, dengan wajah yang satu, Muslim itu jujur perkatanya dan perbuatanya, serta jujur pula dalam hatinya dan jujur dalam perangainya, dalam pandangan orang lain kelihatan sejuk jika dipandang dan menambah iman orang yang melihatnya.
Seorang hamba Allah akan tetap berada dalam kebaikan selama ia mempunyai nilai kebaikan, dan mempunyai segudang nasihat untuk dirinya sendiri, dan mempunyai fikiran yang jernih dari pada ilmu yang telah ia raup di padang kehidupan, dan mempunyai ingatan yang kuat terhadap sang pencipta, serta banyak mengingat kematian. Sangat mempertimbangkan semua perkara yang akan di garapnya, dan selalu mengingatkan orang yang menyeleweng dari jembatan kebenaran, dan mengingatkan pula orang yang terkulai dalam kelalaian.
Wahai anak Adam! hari-harimu adalah tamu bagimu,maka berbuat baiklah pada hari-harimu,sesungguhnya jika kamu berbuat baik pada hari-harimu,dia akan pergi meningglkanmu dengan sesuka hati memujimu,dan apabila dirimu berbuat buruk padanya ,maka dia akan pergi meninggalkanmu dengan mengcilkanmu.
Sungguh engkau hanyalah suatu bilangan,jika brlalau hari-harimu maka mengikis pula umurmu,waktu itu lebih baik daripada emas,emas bisa kau beli tapi waktu satu detikpun sungguh mustahil dapat dikembalikan.
Sungguh memukau jika suatu kaum telah diperintahkan untuk betaqwa,dan diizinkan untuk pergi menjemput kebaikan,dan berdiri diawal pagi ntuk menjemput keberkahan, dan menjadikan dunia sebagai kebun untuk bercocok tanam dan hasilnya akan dirasakan di hari kebahagiaan.
Dianatara akhlak seorang muslim ialah berpegang teguh terhadap agama islam,cinta kepada ilmu syar'i dan sungguh-sunggguh dalam meggapainya, karna dia tau bahwa mencari ilmu syar'i adalah jalan terbaik menuju Syurga, dan selalu berbuat baik untuk melanggengkan istiqamah dalam kebaiakan, dan qana'ah terhadap kefakiran dan memberikan sesuatu yang sudah menjadi hak prmananya, dan mengerti atas keyakinan,dan hanya mencari harta yang halal.
Seorang muslim selalu merasa bahwa ia sedang di awasi oleh Allah,dia beribadah seakan-akan dia melihat Allah ,padahal ia tidak melhat Allah ,akan tetapi Allah selalu melihatnya, dan tidak ada sesuatu apapun yang tidak Allah ketahui.[MYDY]
Sumber : Abu Al-Hasan.
Mahasiswa STIBA Ar-Raayah.