Merekapun akhirnya sangat bergembira dan berterima kasih kepada nabi daniel. Hari berlalu bulan berganti tahun berlalu
Semua kaum nya tidak satupun ada yang mati. Banyak yang mengalami sakit yang lama tapi tidak meninggal, sehingga mereka tersiksa dengan penyakit itu. Mereka beranak pinak sampai penuh penduduk waktu itu, rumah yang tadinya luas jadi sempit dengan anak cucu mereka yang lahir. Sampai-sampai ada kaum yang mengalami sakit parah sudah tua renta tetapi tak bisa meninggal. Kaum itu sangat menderita dengan sakitnya. Akan tetapi azal tidak pernah kunjung datang kepada mereka
Akhirnya seiring waktu berjalan merekapun menghadap nabi daniel kembali dan berbicara:
"Wahai nabi danil sesungguhnya kami sekarang sudah tidak kuat menjalani hidup. Sedangkan kami sudah tidak kuat untuk menjalani hidup dengan rasa sakit ini, nabi danil pun bertanya kembali kepada kaum nya itu. Lantas apa yang bisa saya bantu untuk kalian,
Doa kanlah kami agar azal bisa menjemput kami, agar penderitaan kami segera berakhir. Karena sesungguhnya kehidupan tanpa kematian adalah hal hampa, hidup tanpa mati adalah perkara yang sangat menyiksa kami
Lantas nabi daniel pun berkata bukan kah ini yang kalian inginkan? mereka pun menjawab : ya memang kami dulu menginginkan kekal, tetapi karena tubuh yang sudah tidak kuat lagi, sakit yang kami alami, jumlah keturunan yang kian terus bertambah, kami pun merasa bahwa memang kematian seharusnya ada untuk setiap orang yang hidup. hidup tanpa mati itu tidak indah, kami merasa tersiksa. tariklah doa kami waktu itu, biarlah keturunan kami yang melanjutkan nya.
Akhirnya nabi daniel pun berdoa kembali untuk meminta kematian terhadap kaum nya dan doa nabi daniel pun di ijabah oleh Allah SWT. Akhirnya kaum nabi daniel pun satu persatu meninggal berdasarkan batas umur yang sudah di tentukan allah.