Paulo Freire Lahir pada tanggal 19 September 1921 di Recife, sebuah Kota Pelabuhan di Timur Negara Brasil. Sebagai Soerang Pemerhati Pendidikan Freire semasa hidupnya pernah di Sterotipe sebagai Antitesa Pemerintah karena Kesadaran Kritisnya terhadap Pelaksanaan Pendidikan yang tidak Humanistik.
Padahal Substansi Kritikan yang diutarakan oleh Freire adalah Kritikan yang Membangun Kesadaran Nurani Seluruh Rakyat Brasil Pada Waktu itu. Menurut Freire Pendidikan yang dia Perjuangankan adalah Mengatasi buta huruf Rakyat Brasil dan Menghargai Kemanusiaan.Â
Salah Satu Karyanya yaitu Pendidikan Sebagai Praktek Pembebasan yang berjudul "Pendidikan dan Penyadaran.
Freire Memahami Fenomena yang sedang dialami yaitu Rendahnya Kesadaran Pendidikan sehingga beliau mengkampanyekan Manusia harus sadar akan Pentingnya Pendidikan sebagai Cahaya Kehidupan.
Saya Sepakat dengan Pandangan Paulo Freire bahwa Pendidikan Adalah kebutuhan Pokok Seluruh Umat Manusia. Pendidikan Mengantarkan Umat Manusia Pada Keselamatan dan Kebahagian serta Pelaksanaan Pendidikan Humanistik harus diterapkan yaitu Memanusiakan Manusia.
Robert  K. Merton Seorang Pencetus Tokoh Teori Fungsionalisme Struktural mengatakan bahwa Sebuah Struktur berjalan Normal ketika ada kesadaran Kolektif dari semua pemangku kepentingan. Pengambilan Keputusan Tidak Sentralisasi akan tetapi Desentralisasi. Dari bawah keatas, bukan dari atas kebawah.Â
Teori ini menekan kepada Keteraturan dan Status quotes atau keseimbangan dalam sebuah Struktur. Konsep teori ini tentang Fungsi, Disfungsi, Fungsi Manifes dan Fungsi Laten.
Sebuah Struktur berfungsi dengan Normal ketika adanya Saling Menghargai dan Maju bersama dan yang paling penting Tidak menafikan keberadaan antar sesama.
Pendidikan Dengan Kurikulum Merdeka Menginginkan Pengajaran yang Menjadikan Siswa sebagai Subyek bukan hanya sekedar obyek pendidikan. Dengan Menerapkan Paradigma Pendidikan seperti ini akan mengantarkan Umat Manusia kepada Pintu Keselamatan dan Kebahagiaan.
Keselamatan dan Kebahagiaan yang di maksud yaitu Manusia yang Merdeka dari segala Sterotipe atau Pelabelan yang berlebihan antar sesama. Manusia tidak boleh melakukan Penindasan secara Verbal Kepada Manusia lain. Misalnya Mencela, Memfitnah dan dalam bentuk Kalimat lainya, Apalagi Sterotipe atau Pelabelan yang tidak sesuai dengan Realitas.Â