Mohon tunggu...
Muhamad Saudi
Muhamad Saudi Mohon Tunggu... Penikmat kopi hitam

Biografi Ulama Tanah Banten (Rangkasbitung Pandeglang Serang Cilegon Tangerang)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KH. Ujang Sa'id Al Khudri Cipanas Lebak Banten

8 Maret 2025   22:02 Diperbarui: 8 Maret 2025   22:02 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto diambil dari media sosial dan di Edit menjadi dokumentasi pribadi 

KH. Ujang Sa'id al-Khudri ulama kharismatik Dari Cipanas Lebak Banten.

Lahir Rabu 14 Zulkaidah 1373 H/14 Juli 1954. Wafat di usia 63 tahun dan  dimakamkan Di Keramat Bungbas Desa Malangsari Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak Banten.
Ia lahir & tumbuh di lingkungan Pondok Pesantren Riyadhul Mubarakah Cidodol Lebak Banten milik ayahnya yaitu Abuya Ahmad Widara bin Musa Mulafar al-Banbasi.

Abuya Ahmad Widara Cidodol adalah ulama yang disegani & Istrinya Hj. Upi binti H. Sardafi bin H. Qomali, cucu Syekh Abdullah Cieucit. Dan Syekh Abdullah sendiri generasi Ke 5 Prabu Wong Sagati Sajira, Lebak Banten.

Abi KH. Ujang Sa'id Al Khudri belajar nahwu sharaf fikih, tauhid & alQuran langsung dari Ayahnya, kemudian Ujang diberangkatkan ke Pondok Pesantren Daarunnuhat Al-Marbawi oleh ayahnya untuk memperdalam ilmu gramatika bahasa Arab.

Pondok Pesantren Al-Marbawi merupakan pesantren yang khusus mengkaji kitab-kitab nahwu Sharaf, utamanya Kitab Alfiyah Ibnu Malik. Pesantren tersebut didirikan oleh Mama KH. Ahmad bin Epe, di Kampung Maribaya, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor.

Mama Ahmad merupakan murid dari Syekh Ahmad Adzra'i, pimpinan Pondok Pesantren Bojong, Sukaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang tersohor sebagai "Syekhul Alfiyah Ibnu Malik di Tatar Sunda". Sanad Alfiyahnya bersambung kepada musanif melalui jalur Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani.

Dalam perjalanan ke Maribaya, sambil membawa perbekalan dalam karung dan kardus, Abi Ujang menempuh perjalanan beberapa kilometer dari Pasar Jasinga karena pada saat itu belum ada angkutan umum menuju Pesantren.

Setelah beberapa tahun menuntut ilmu di Syaikh Ahmad Adzrai Maribaya, Abi Ujang kemudian melanjutkan pendidikan keagamannya ke Pondok Pesantren Riyadhul Aliyah, pimpinan Mama KH. Raden Mukhtar bin Royani, Di Kampung Cisempur, Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Mama Mukhtar adalah putra Mama KH. Raden Royani bin Shiddiq, guru dari  Abuya Ahmad Widara Cidodol Lebak Banten, tak lain ayah Abi Ujang Sa'id Al Khudri. Bahkan, pada tahun 1950 Abuya Ahmad Widara menunaikan ibadah haji bersama gurunya tersebut. Namun, karena sakit, Mama Royani kemudian wafat di Mekkah dan dimakamkan di Pemakaman Jannatul Mu'alla.
Di Cisempur, selain mempelajari Alfiyah Ibnu Malik, Abi Ujang juga memperdalam berbagai cabang ilmu, seperti mantik, balagah, munazara, tauhid, fikih, dan lainnya.

Perjalanan keilmuan Abi Ujang tercatat hanya bermukim di dua tempat, yaitu Pondok Pesantren Daarunnuhat Al-Marbawi Maribaya dan Pondok Pesantren Riyadhul Aliyyah Cisempur. Maka, selain Ayahnya, guru utama Abi Ujang yang menggembleng dan mempengaruhi pemikiran keislamannya adalah Mama Ahmad Maribaya dan Mama Mukhtar Cisempur.

Selain kepada dua guru utama tersebut, Abi Ujang juga tercatat pernah berguru kepada beberapa ulama seperti Abuya KH. Ahmad Ghazali bin Abdulhaq di Pondok Pesantren Arraudlatul Baaqiyaat Nunggul, Desa Sukasari, Kecamatan Cipanas, Lebak Banten, lalu Abi Ujang memperdalam ilmu falak dan fikih kitab Bughyatul Mustarsyidin.juga kepada Abuya Ahmad Ghazali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun