Mahasiswa KKN Nusantara UIN Walisongo Semarang yang ditempatkan di Lampung berniat untuk mengembangkan ekonomi masyarakat yang masih jauh dari kata layak. Beberapa masyarakat di Desa Kertosari masih menjual produk hasil buatan mereka ke pasar dan belum dapat memasarkan ke pasar digital.
Pengusaha kelanting tersebut hanya dapat membuat enam loyang berisi 100 buah dan setiap satu loyang dijual harga 12 ribu, penjual tersebut menjual kelanting ke pasar yang ada di Pasar Desa Kertosari. Sekali memproduksi dapat membuat sekitar 600 keping kelanting belum termasuk produk gagal produksi, untuk 600 keping kelanting yang dibuat itu penjual hanya mendapatkan uang sekitar 80 ribu rupiah.
 Mahasiswa KKN menganggap bahwa itu termasuk terlalu murah maka mahasiswa KKN berniat untuk memberi bantuan alat giling untuk mempercepat proses pembuatan dan ingin membantu dalam proses pengemasan agar lebih menarik dan berdaya jual tinggi. Mahasiswa KKN akan mempromosikan makanan khas Lampung ini ke pasar digital yaitu dengan cara membranding dan menjualnya pada e-commerce yang ada di Indonesia.Â