Mohon tunggu...
Muhamad Jidan
Muhamad Jidan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa di universitas pamulang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengangguran Di Indonesia: Tantangan Dan Refleksi Kewarganegaraan

27 Juni 2025   10:18 Diperbarui: 27 Juni 2025   10:17 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di balik surat lamaran kerja, terdapat harapan akan masa depan

Oleh: Muhammad Jidan

Dalam beberapa waktu terakhir, isu pengangguran kembali menjadi perbincangan hangat di berbagai media sosial, forum diskusi, dan ruang-ruang akademik. Banyak masyarakat terutama generasi muda mengungkapkan keresahan mereka terhadap sulitnya mencari pekerjaan, meskipun telah menempuh pendidikan tinggi. Isu ini menjadi perhatian karena menyangkut kesejahteraan rakyat dan stabilitas negara.

KONDISI TERKINI

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) awal tahun 2025, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 5,3%. Angka ini memang menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, namun tetap mengkhawatirkan ketika dilihat dari sisi kualitas. Banyak lulusan universitas masih kesulitan bersaing di dunia kerja, terutama karena ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki dan kebutuhan industri saat ini.

Fenomena ini diperburuk oleh berkembangnya otomatisasi, digitalisasi, serta kurangnya pelatihan kerja yang memadai. Akibatnya, banyak pekerja muda yang harus beralih ke pekerjaan informal atau bahkan tidak bekerja sama sekali.

KAITANNYA DENGAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 

Dalam konteks pendidikan kewarganegaraan, isu pengangguran bukan hanya masalah ekonomi semata, melainkan juga menyangkut tanggung jawab sebagai warga negara. Warga negara yang baik tidak hanya menuntut hak atas pekerjaan, tetapi juga berusaha aktif dalam mencari solusi dan berkontribusi terhadap pembangunan bangsa.

Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan nilai-nilai seperti tanggung jawab, gotong royong, kemandirian, dan partisipasi aktif. Generasi muda perlu diberi pemahaman bahwa menciptakan lapangan kerja, mengembangkan keterampilan baru, dan membangun usaha sendiri juga merupakan bentuk pengamalan nilai-nilai kewarganegaraan yang sejati.

SOLUSI DAN HARAPAN

Pemerintah perlu memperkuat kebijakan ketenagakerjaan, memperluas akses pelatihan vokasi, serta memfasilitasi kolaborasi antara sektor pendidikan dan industri. Di sisi lain, pemuda harus membekali diri dengan soft skill dan hard skill yang relevan agar mampu bersaing secara global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun