(14/10/2022)- Koordinator Mahasiswa (Kosma) bisa dikatakan sebagai orang yang paling bertanggungjawab dalam suatu kelas di dunia perkuliahan. Tanpa adanya sosok satu ini dijamin seorang dosen akan kerepotan baik untuk mengatur perkuliahan maupun administrasi kelas.
Seorang Kosma biasanya dipilih oleh warga kelas dengan memperhatikan berbagai aspek seperti cakap dalam berkomunikasi, pandai dalam negosiasi dengan dosen dan tentunya dituntut menginformasikan segala sesuatu dengan gesit dan cepat.
Biasanya tokoh paling penting setelah dosen ini, mau tidak mau harus merelakan waktu luangnya apabila para dosen memintanya untuk datang ke kampus. Terlepas dari sistem kosma yang bisa dikatakan fleksibel namun terkadang kehadirannya dalam satu kelas bisa menjadi bumerang ataupun sebaliknya menjadi penyelamat tergantung situasi dan kondisi.
Lantas apa saja suka dan duka yang dirasakan selama menjadi seorang Kosma? berikut penjelasannya
Suka yang dirasakan oleh semua Kosma sebetulnya adalah adanya kesempatan untuk sekedar bercengkrama dengan dosen, dikenal oleh dosen dan dijadikan patokan atau standarisasi dalam pengumpulan tugas oleh teman satu kelas mu.
Selain itu, tidak menutup kemungkinan sebagai Kosma yang mengatur jalannya perkuliahan, kamu juga akan diberikan kompensasi khusus dan nilai khusus karena sudah membantu dosen yang bersangkutan.Â
Namun, perlu diingat bahwa hal ini sebetulnya tidak semua dosen memiliki sifat seperti itu jadi kamu juga harus menyesuaikan dengan dosen karena setiap dosen memiliki cara penilaian yang berbeda-beda.
Selain itu, seorang Kosma juga mau tidak mau harus memiliki kelincahan jika diperlukan dalam kondisi apapun dibalik kesibukannya yang tidak hanya sebagai Kosma melainkan juga aktivitas di organisasi atau komunitas yang memerlukan akan kehadirannya.Â
Maka dari itu seorang pemimpin kelas di perkuliahan harus memiliki manajemen waktu dan manajemen pengontrol stress karena sewaktu-waktu bisa saja perintah dari kampus atau dari dosen datang secara tiba-tiba.
Hal yang paling disukai ketika menjadi Kosma adalah adanya hubungan emosional dengan hampir semua dosen pengampu maka dari itu,saya sering melakukan konsultasi mengenai judul untuk skripsi terkait metode,dan lain sebagainya bukan hanya terbatas dengan  pembimbing akademik melainkan menanyakan pula kepada dosen lainnya karena sudah memiliki kedekatan yang cukup intens.