Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

COD: Marah-marah ke Kurir antara Gaptek atau Ingin Viral

28 Mei 2021   13:46 Diperbarui: 28 Mei 2021   13:59 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Akhir- akhir ini profesi kurir pesan antar sering menjadi bulan - bulanan kekesalan para pelanggan online shop. Video mengenai pelanggan yang memarahi hingga mengancam kurir dengan senjata akibat pesanan tidak sesuai pernah viral beberapa waktu lalu dan si pelanggan pun diamankan oleh pihak berwajib.

Seolah tidak mengambil pelajaran dari pelanggan yang mengancam tadi seorang Ibu dan anaknya juga melakukan aksi hampir serupa bedanya Ibu ini memaki- maki kurir dengan perkataan yang tidak sopan dan tak layak diucapkan bukannya merelai, sang anak dari Ibu tersebut justru mengompori Ibunya dan juga memihak kepada Ibunya. atau yang terbaru seorang bapak- bapak marah- marah kepada kurir dengan alasan barang tidak sesuai.

Semua kesalahpahaman antara pembeli kepada kurir tadi menjadi bahan evaluasi seharusnya bagi semua pelanggan e- comerce atau aplikasi online shop agar senantiasa memperhatikan pedoman atau Syarat dan Keterangan yang berlaku di dalam sistem pembayaran e- comerce. 

Jika pun merasa barang yang dipesan tidak sesuai tentu hal itu bukan kesalahan kurir namun kesalahan dari Toko atau penjual barang.

Jika mengalami permasalahan seperti itu, sebaiknya melaporkan ke pihak e- comerce dan penjual dengan cara retur atau pengembalian barang kepada penjual agar segera diganti dengan barang yang sesuai.

Di zaman serba digital seperti sekarang seharusnya semua masyarakat mau tidak mau harus menyesuaikan dengan teknologi yang ada sama halnya dengan belanja online si pembeli maupun penjual harus sama - sama paham menggunakan aplikasi belanja tersebut.

Penjual pun seharusnya mengirimkan barang sesuai pesanan kepada pembeli agar tidak ada lagi upaya menyalahkan kurir karena kurir hanya sebatas jasa semata.

Untuk pembeli juga harusnya melihat toko yang terpercaya hal ini bisa dilihat dari rating pelanggan lain yang memberikan penilaian bagus pada toko dan memilih barang dengan benar.Selain gagap teknologi bisa saja ada sebagian masyarakat yang sengaja membuat video maki- maki demi menjadi viral tanpa manfaat. Padahal dengan cara yang bermanfaat pun bisa saja menjadi viral

Cod ( Cash on delivery) dibuat dengan tujuan agar pengguna yang tidak mempunyai rekening dan ATM tetap bisa berbelanja. 

Cod di e - comerce sistemnya adalah bayar dulu baru bisa diterima dan dibuka bukan sebaliknya tidak menutup kemungkinan jika masih saja ditemukan ada pengguna yang tidak sopan kepada kurir seperti dijelaskan tadi bisa saja sistem pembayaran cod bisa dihapuskan oleh semua aplikasi e- comerce.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun