Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nike Ardilla dan Kekuatan Eksistensinya yang Melewati Usia Hidupnya

22 Agustus 2020   17:33 Diperbarui: 20 Desember 2020   17:30 5469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via Facebook/Nike Ardilla International

Raden Rara Nike Ratnadilla atau yang dikenal dengan Nama Nike Ardilla lahir di Bandung pada 27 Desember 1975 . Merupakan anak ke 3 dari pasangan Raden Edi Kusnadi dan Nining Ningsihrat. 

Nama Raden diambil karena ayah Nike merupakan keturunan Ningrat di tatar Sunda tepatnya di Ciamis, Jawa Barat sedangkan Nike diambil dari nama salah satu merk terkenal bernama Nike karena ayahnya Nike sering mengajak Nining Ibu dari Nike ke toko Nike di Jalan Braga, Kota Bandung.  

Ratnadilla diambil dari nama kedua orangtuanya.Nike memiliki 2 orang Kakak yang semuanya Laki- laki bernama Deden dan Alan Yudi, Nike saat kecil sering menjadi hiburan bagi para penghuni kost dan keluarganya dikarenakan dahulu keluarga Nike memiliki sebuah kos-kosan yang dihuni para Mahasiswa, Nike bersekolah di TK Ade Irma Suryani nama SD diambil dari anak Jenderal Ahmad Haris Nasution yang gugur saat peristiwa 30 September 1965. 

Kemudian Nike melanjutkan pendidikannya ke SD VII, Kiara Condong, Bandung, SMP 30 Bandung, dan SMA BPI 1 Bandung akan tetapi pendidikan nya di SMU sebutan bagi SMA kala itu tidak berjalan mulus sebab saat itu Nike sudah menjadi artis yang populer namun dari keterangan rekan- rekannya di Semasa Sekolah Nike tergolong anak yang pintar.

Cita- cita nya yang menjadi kenyataan

Nike sedari kecil ingin menjadi Pagarwati ( Peragawati maksudnya) Nike sendiri tak lama berselang diasah bakatnya tentunya dengan dukungan besar dari keluarganya di  bidang tarik suara di bawah Himpunan Artis Penyanyi dan Musisi Indonesia ( HIPMI). Tak lama berselang Nike pun diterima oleh HIPMI lebih tepatnya oleh Djatdjat Paramour namun Djadjat kemudian mengarahkan Nike ke salah satu alumni HIPMI agar pelatihannya lebih intens yakni Adjie Esa Poetra.

Kemudian Nike pun semakin diasah suaranya oleh teman Adjie yakni Deddy Kantong. Sembari terus berlatih dan menyanyi dari panggung ke panggung Nike jalani Nike pun bertemu dengan seorang pencari bakat bernama Denny Sabry yang telah mendebutkan artis dan penyanyi seperti Nicky Astria, Merriam Bellina, Chintami Atmanegara dan lain sebagainya. Nike pun tak lama. Banyak perlombaan diikutinya salah satunya Selekta Pop di Radio Ganesha namun diformulirnya Nike justru memakai nama Nike Faradilla karena Nike mengidolakan artis seni peran Faradilla Sandy.

Awal karir hingga  berlabuh di Musica Studios

Pada tahun 1987 melalui Denny Sabri kemudian Nike ikut berpartisipasi dalam Album Bandung Rock Power album kompilasi yang dinyanyikan oleh artis hasil debutan Denny Sabri. 

Setahun berikutnya Nike melakukan rekaman pertama kali di Label JK Record dengan kontrak awal Nike 2 Album namun pada realitanya semua Album perdana Nike ini belum pernah dirilis sebab Nike terlanjur terkenal terlebih dahulu melalui Seberkas Sinar saat masih di JK Record Nike menggunakan nama panggung Nike Astrina lalu menggantinya dengan nama Nike Ardilla.

Album pertama Nike ini ini justru dirilis pada tahun 2013 puluhan tahun setelah 25 tahun tersimpan dengan title track utama Hanya Satu Nama yang maan genre lagu yang dibawakan oleh Nike di album ini berbeda dengan album - albumnya yang lain,  Nike kemudian dipertemukan oleh Denny Sabri kepada Deddy Dores. 

Lewat tangan dinginnya  lah Nike mulai dikenal publik Indonesia. Pada tahun 1989  Album Seberkas Sinar melalui Label Ariesta Label hasil patungan Deddy Dores dan produser rekaman yang sedang bangkrut mendadak terjual lebih dari 5000 Copy.

Selang tak lama kemudian dirilis lah album Bintang Kehidupan pada tahun 1990 dengan penjualan diatas 5 Juta Copy Nike pun mendapat penghargaan saat itu Album selanjutnya seperti Matahariku, Biarkan Cinta Berlalu, Suara Hatiku, Mama Aku ingin pulang dan Sandiwara Cinta yang rilis tak lama setelah Nike meninggal pun disambut baik oleh masyarakat Indonesia. 

Pada awalnya album Seberkas dianggap tidak akan laku dipasaran sebab saat itu Rinto Harahap masih eksis di industri musik Indonesia. Semua Label Musik menolak Album Seberkas Sinar namun setelah album ini meledak justru banyak label yang tadinya menolak justru memperebutkan Nike. Nike pun tetap dibesut oleh Deddy Dores dan Koh Ahon melalui Blackboard dan Musica Studio's bahkan hingga peringatan 43 tahun hari kelahiran Nike pada  Desember 2018 Mastering Nike berada di tangan Musica Studio's.

Bidang keartisan lain hingga Kematian

Nike mulai menjadi model dan menang menjadi Gadis Sampul tahun 1990 sesuai keinginannya menjadi seorang Peragawati pada saat masih kecil, Nike pun ikut terjun menjadi seorang Aktris seni peran dengan membintangi sederet film layar lebar dan sinetron seperti Lupus IV, Ricki Nakalnya Anak Muda, Si Kabayan dan Anak Jin, Olga dan Sepatu Roda, Sekelam Dendam Marisa, Jalur Putih, Sapu tangan dari Bandung Selatan, Trauma Marisa, Warisan I , II dan lain sebagainya. 

Bersama Ryan Hidayat Nike menjadi ikon Anak Muda kala itu. Nike Meninggal Dunia pada tanggal 19 Maret 1995 setelah menabrak bak sampah untuk menghindari mobil yang warna merah yang berusaha menyalipnya. Sebelum mengalami kecelakaan di Jalan Riau ( sekarang jalan R.E Martadinata) Nike sempat istirahat sebentar di sebuah diskotik namun hanya membeli jus saja tanpa menggunakan narkotika hal ini dibuktikan dari bukti struk pembelian. 

Untuk mengenang karyanya sebuah Museum didirikan di Kota Kembang Bandung tepatnya di Jalan Cipamokolan, Kompleks Aria Graha, Bandung. 

Di Indonesia hanya Nike Ardilla artis yang setiap hari kelahiran dan kematian nya selalu diperingati  selain itu Nike juga meraih berbagai penghargaan seperti HDX, BASF, hingga Penghargaan Asian Song Festival di Sanghai, China bahkan setelah kematian nya namanya justru semakin terkenal dan semamkin banyak penghargaan yang diraih

Seorang ahli menyebut Nike dengan sebutkan dalam kematian Dia bersinar. Selain itu Nike pun mempunyai sebuah SLB Nike Ardilla yang masih ada hingga kini. Para Fans Nike Ardilla yang bernama NAFC pun hingga kini masih aktif dan sering mengadakan baksos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun