Lapakliterasi. 30/08. Pergulatan kontestasi politik dalam pemilihan calon ketua umum IMM DKI Jakarta semakin rumit untuk ditebak siapa yang akan terpilih, konsolidasi sudah dilakukan sejak isu berakhirnya kepengurusan IMM DKI Jakarta 2017-2019 dimulai dengan setiap cabang membuka gerbang silaturahmi ke setiap cabang se-DKI Jakarta, sehinga dibukalah gerbang konsolidasi demi memenangkan satu calon jagoan setiap cabang.
Prosedur tahapan pemilihan pendaftaran sudah berlalu sampai pada tahapan debat bertempat di Institut Teknologi Bisnis Ahmad Dahlan, Ciputat Timur - Tangerang Selatan. Dalam debat kandidat tersebut setiap calon ketua umum menunjukan retorika yang berisikan tujuan mereka dalam mengemban amanah satu periode kedepan, visi misi setiap calon diberikan waktu 3 menit untuk menyampaikan dengan efisien dan efektif, alhasil dari 5 calon yang mewakili setiap cabang tidak sampai mengungkap visi misi yang dibawa.
Fathor Rohman Ketua Umum Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Cabang Ciputat Timur-Tangerang Selatan mengungkapkan visi misi yang disampaikan oleh kelima calon ketua umum IMM DKI Jakarta hanya membahas internalisasi keadaan IMM DKI Jakarta, belum membahas kerangka konsep yang akan menjadi rule/model DKI Jakarta kedepan, pikiran besar dan gagasan besar merupakan salah satu cara menjawab mewujudkan cita-cita kemajuan, maka debat ini menjadi salah satu alat untuk menguji isi pikiran masing-masing calon, maka dari itu beberapa hal perlu ada dalam setiap pikiran tersebut"
Pertama, Cara mengungkap paham agama sehingga setiap agama mampu mencerna perbedaan tersebut. kedua, Mentalitas dan konsolidasi perjuangan kader harus dapat di pahami secara merata sampai ke tingkat komisariat, sehingga arah perjuangan dapat di arahkan pada kepentingan umum. ketiga, Kesenjangan sosial merupakan isu penting untuk menjelaskan keberperpihakan IMM. Tutur Ketua Umum PCPM Ciputat Timur