Mohon tunggu...
muhamad ilham mukti
muhamad ilham mukti Mohon Tunggu... mahasiswa

saya ilhamm. saya suka mendaki.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Asal Usul Nama Kampung Parung Jahe

4 Juli 2025   12:55 Diperbarui: 4 Juli 2025   13:02 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Dahulu kala, di sebuah kampung kecil yang terletak di wilayah Kecamatan Jambe, Tangerang, hiduplah seorang pedagang sederhana bernama Mang Ujang. Ia dikenal sebagai penjual jahe yang ulet dan ramah. Setiap pagi buta, Mang Ujang akan berjalan kaki membawa karung-karung berisi jahe hasil kebunnya. Ia melintasi jalan kampung yang masih berupa tanah merah, menyusuri pematang sawah, dan menyeberangi sungai kecil dengan jembatan bambu rapuh untuk menuju Pasar Parung Panjang.

Meski lelah, Mang Ujang tak pernah mengeluh. Hasil jerih payahnya itu ia gunakan untuk menghidupi keluarganya. Sudah bertahun-tahun ia menjalani rutinitas yang sama, hingga suatu hari, sebuah peristiwa tak terduga mengubah segalanya.

Pagi itu langit mendung. Hujan turun sejak dini hari, membuat tanah becek dan licin. Namun Mang Ujang tetap bersikeras pergi ke pasar, membawa jahe segar seperti biasa. Ketika ia sampai di jembatan bambu yang menyeberangi sungai kecil, langkahnya terpeleset akibat licinnya bambu yang basah.

"Aduh!" teriak Mang Ujang saat tubuhnya terjatuh, dan karung-karung jahenya pun ikut terlepas dan jatuh ke sungai.

Arus sungai yang deras membawa jahe-jahe itu hanyut, mengalir melewati kampung-kampung, hingga akhirnya berkumpul di sebuah kampung sebelah. Warga kampung itu pun keheranan melihat banyak jahe terbawa air sungai. Mereka saling bertanya dari mana asal jahe-jahe tersebut.

Beberapa warga akhirnya tahu dari kabar yang tersebar bahwa jahe-jahe itu milik Mang Ujang, sang pedagang yang tergelincir saat menuju pasar. Karena peristiwa itu begitu membekas dalam ingatan warga dan menjadi cerita turun-temurun, maka kampung tempat jahe-jahe itu terkumpul pun akhirnya disebut Parung Jahe.

"Parung" berasal dari kata parit atau aliran air, dan "Jahe" adalah benda yang ditemukan di sana. Maka, Parung Jahe berarti "aliran air tempat ditemukannya jahe".

Disusun Oleh:

Evril Defliani

Muhamad Ilham Mukti

Rininta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun