Beberapa penelitian menunjukkan bahwa WOM memiliki hubungan positif dan signifikan dengan peningkatan penjualan UMKM, terutama yang aktif memanfaatkan platform digital. Misalnya, bisnis kuliner yang banyak diulas positif di media sosial cenderung mengalami lonjakan pesanan dibandingkan yang tidak memiliki ulasan sama sekali.
Namun, tidak semua WOM berdampak positif. Sebagian penelitian juga menemukan bahwa pengaruhnya bisa berbeda tergantung pada jenis produk dan karakteristik konsumennya. Ini artinya, pelaku UMKM perlu memahami target pasar dan memilih media promosi yang tepat.
Tantangan Word of Mouth
Meski terlihat ideal, WOM juga punya kelemahan. Informasi negatif bisa menyebar dengan cepat dan merusak citra bisnis. Seorang pelanggan yang kecewa dapat membagikan pengalamannya ke media sosial, dan berita buruk itu menyebar lebih cepat daripada kabar baik.
Selain itu, WOM sangat bergantung pada keinginan konsumen untuk berbagi pengalaman. Tidak semua orang suka memberikan ulasan, meski mereka puas dengan produk. Karena itu, UMKM perlu aktif mendorong pelanggan untuk menulis testimoni, misalnya dengan memberi insentif kecil atau sekadar mengucapkan terima kasih secara personal.
Kunci Sukses: Produk Berkualitas dan Hubungan Baik
Inti dari keberhasilan WOM terletak pada kualitas produk dan pengalaman pelanggan. Ketika produk bagus, pelayanan ramah, dan komunikasi dengan pelanggan terjaga, WOM positif akan menyebar secara alami.
UMKM juga bisa memperkuat strategi ini dengan mengelola e-WOM secara cerdas. Misalnya, membalas ulasan pelanggan di media sosial, membuat konten yang mendorong interaksi, atau bekerja sama dengan micro-influencer lokal yang relevan dengan pasar mereka.
Created By
1. Muhamad Aqsa Rabbani
2. Nayla Khairunisa Mutaqien