Mohon tunggu...
Muhamad FikriFadhillah
Muhamad FikriFadhillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa di salah satu kampus swasta di Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peranan Pancasila sebagai Landasan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

17 Mei 2024   19:53 Diperbarui: 17 Mei 2024   20:51 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

A. Pendahuluan.

Memasuki zaman yang semakin pesat akan perubahan dalam perkembangan ilmu-ilmu, kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi mulai mempengaruhi aspek-aspek kehidupan baik itu dalam hal budaya, kesehatan, budaya, politik, ekonomi bahkan mulai memasuki dunia pendidikan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan juga teknologi dapat memudahkan segala kebutuhan hidup. Dengan adanya perubahan ini semua orang bisa mendapatkan apapun yang diinginkan dengan mudah, nyaman dan dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu, tidak ada batas spasial antara negara dan benua yang lainnya, dan kemajuan ilmu pengetahuan maupun teknologi tampaknya membawa dunia ke dalam genggaman tangan semua orang (Rika & Anggraeni, 2022).

Manusia adalah makhluk sosial yang secara alami berinteraksi dan berkomunikasi dengan manusia lainnya. Teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern, memberikan berbagai kemudahan dan memperluas jangkauan komunikasi kita. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, ada juga tantangan yang muncul. Pandangan hidup manusia telah berubah secara signifikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Ini dapat tercermin dalam cara kita berinteraksi, berkomunikasi, bekerja, dan bahkan memandang dunia dan diri kita sendiri. Sementara teknologi membuka pintu untuk konektivitas global dan akses ke informasi, ada juga risiko alienasi sosial dan isolasi jika penggunaannya tidak seimbang (Rohmatilahi & Dinie, 2022).

Pesatnya perkembangan iptek di Indonesia membawa pengaruh negatif seperti dapat menimbulkan turunnya kepribadian bangsa. Dengan begitu, peranan Pancasila sangat dibutuhkan untuk menjaga kepada eksistensi kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila perlu diaktualisasikan dalam berbagai persoalan yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila juga menjadi ideologi negara hal ini karena nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila berasal pada karakter bangsa Indonesia yang dimana nilai ini bersumber pada nilai-nilai luhur yang telah lama dikembangkan dalam segala kegiatan kemandirian bangsa Indonesia sejak sebelum merdeka. Dikarenakan Pancasila ditetapkan sebagai ideologi negara maka Pancasila memiliki peranan sebagai pegangan atau pandangan hidup dalam bermasyarakat. Oleh sebab itu, dalam mengembangkan iptek di negara Indonesia dibutuhkan Pancasila sebagai landasan supaya perkembangan iptek tersebut dapat membawa banyak pengaruh positif bagi keberlangsungan kehidupan warga negara Indonesia (Nuraeni & Anggraeni Dewi, 2022).

Pancasila merupakan paradigma ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia, oleh karena itu ilmuwan harus mengembangkan ilmunya dengan pertimbangan apakah tujuannya sudah sesuai dan tidak merugikan manusia, serta harus diimbangi juga dengan pelestarian alam dan budaya. Bangsa Indonesia sendiri telah memiliki akar budaya dan religi yang sangat kuat sejak dahulu kala, sehingga jika ilmu pengetahuan dan teknologi dibiarkan berkembangkan begitu saja tanpa berakar pada ideologi itu sama halnya menjadikan iptek tanpa arah dan orientasi yang jelas yang bisa saja membawa kehancuran bagi kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia (Astuti & Dewi, 2021).

B. Konsep Dasar Nilai Pancasila Sebagai Perkembangan Ilmu.

Pancasila mengandung hal-hal yang penting dalam pengetahuan. pengembangan ilmu. Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini dan di masa yang akan datang sangat cepat, makin menyentuh inti hayati dan materi di satu pihak, serta menggapai angkasa luas dan luar angkasa di lain pihak, lagi pula memasuki dan mempengaruhi makin dalam segala aspek kehidupan dan institusi budaya. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang tidak dibarengi dengan dasar-dasar Pancasila yang kuat justru akan menjadi aspek penghancur bangsa, terutama dari segi moralitas dan mentalitas.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang. Dalam proses perbaikan dari segala segi kehidupan, baik dalam segi sosial, politik, ekonomi, ilmu pengetahuan serta budaya. Pembangunan demi pembangunan sarana dan prasarana selalu disalurkan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dengan harapan agar bangsa Indonesia tidak tertinggal dengan bangsa lain.

Kemajuan pendidikan di Indonesia yang sejalan dengan pengembangan ilmu pengetahuan, tanpa disadari mulai melupakan hakekat tujuan yang senantiasa harus diperhatikan. Padahal tujuan ini tercantum jelas dalam landasan ideologi Pancasila bahwa mengembangkan ilmu pengetahuan haruslah secara beradab. Tercantum dalam sila kedua yang berbunyi "Kemanusiaan yang adil dan beradab". Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan seharusnya diwujudkan untuk keadilan dan kehidupan yang beradab serta bermoral. Dengan segala fasilitas dan kemudahan yang ada seharusnya mendukung untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia, bukannya sebagai alat kejahatan menindas atau berbuat serta kecurangan bagi sumberdaya manusia yang memegang penguasaan ilmu pengetahuan.

Di sinilah pentingnya Pancasila dalam setiap hati nurani anak bangsa Indonesia agar tidak menyalahgunakan perkembangan dan kemajuan iptek dalam kehidupan masyarakat. Penyalahgunaan itu dapat berupa menyebarkan pesan fiktif yang isinya menjatuhkan atau memberikan berita miring tentang orang tersebut dikarenakan dendam pribadi ataupun sakit hati. Fenomena lain yang sangat mengkhawatirkan adalah mudahnya mengakses video dan gambar porno dari internet. Oleh karena itu, tanpa dibarengi pengawasan dari orang tua yang ketat serta kekuatan iman dan taqwa, perkembangan iptek justru menjadi malapetaka bagi generasi penerus bangsa.

Peristiwa tersebut tidak akan terjadi apabila masing-masing individu yang memegang teguh Pancasila. Pemahaman Pancasila sejak usia dini merupakan antisipasi awal dalam membangun filter bagi perkembangan dan kemajuan iptek yang terlampau pesat, sehingga moral dan mental anak bangsa tidak mengalami degradasi di tengah terjadinya proses perubahan. Dasar-dasar Pancasila dijadikan sebagai tameng untuk penangkal hal yang buruk dalam perkembangan iptek. Lima sila yang mengandung terdapat dalam Pancasila nilai-nilai luhur yang merupakan suatu rumusan kompleks dan menyeluruh dalam menjalani kehidupan berbangsa dan demikian bernegara. diharapkan dapat Dengan tercipta kehidupan masyarakat yang adil, beradab dan sejahtera, serta menyeluruh di setiap elemen lapisan masyarakat.

C. Pancasila Sebagai Sumber Nilai dan Moral dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Pancasila merupakan falsafah bagi kehidupan bangsa sekaligus sebagai landasan negara Indonesia atau ideologi negara yang telah hadir serta mengalami perkembangan sejak dulu namun baru ditetapkan secara resmi sebagai dasar negara pada 17 Agustus 1945 pada deklarasi kemerdekaan. Pentingnya Pancasila berperan menjadi ideologi negara yaitu sebagai pengarah moral dalam berbangsa serta bernegara untuk dapat mengatasi ancaman modern. Selain itu, Pancasila berperan sebagai dasar bagi bermacam bidang kehidupan yang selalu berkembang dari waktu ke waktu dengan perkembangan aspek sosial dan perubahan zaman (Fadilah, 2019). 

Untuk memudahkan keberlangsungan hidup masyarakan yang melakukan pekerjaan maka diperlukan adanya IPTEK. Hal ini yang mengharuskan penggunaan iptek dapat dilaksanakan dengan baik, namun pada kenyataannya IPTEK sering disalahgunakan sehingga memberikan banyak dampak  yang negatif bagi kehidupan manusia. Kondisi ini yang seharusnya menjadikan suatu ideologi untuk menjadi landasan dalam mengembangkan IPTEK salah satunya menggunakan Pancasila (Nuraeni dan dewi, 2022).

Menurut (Kaelan, 2000) terdapat penjabaran pada setiap sila-sila pancasila yaitu:

  • Pertama, Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, IPTEK tidak hanya sebagai pencipta atau penemuan yang baru, namun IPTEK yang canggih ini dapat mengatur tujuannya agar bermanfaat dengan baik bagi masyarakat dan memperhatikkan dampak buruknya bagi masyarakat. Dengan ini manusia dapat menerapkan nilai-nilai pancasila dengan bijak agar terhindar dari penyelewengan IPTEK.
  • Kedua, Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, dalam sila ini kita perlu menggunakan IPTEK dengan bijak sebagaimana mestinya untuk meningkatkan kesejahteraan sesama manusia, bukan menjadi manusia yang sombong dan angkuh akibat adanya IPTEK.
  • Ketiga, Sila Persatuan Indonesia, cara menerapkannya yaitu dengan mengaktualisasikan rasa nasionalisme terhadap bangsa Indonesia, pada sila ini IPTEK diharapkan untuk bisa membuat pemesrsatu bangsa, agar tidak terjadi perpecahan antar warga negara Indonesia dengan warga Internasional.
  • Keempat, Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dalam sila ini ilmuwan harus dapat menghormati kebebasan setiap manusia, dan menerima kritikan dari segala arah mengenai penemuannya yang baru.
  • Kelima, Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dalam sila ini IPTEK harus memperhatikan kesesuain interaksi manusia dengan dirinya sendiri, dengan orang lain, dengan Tuhannya, serta alam dan lingkungannya. Agar tidak menjadi masyarakat yang tertinggal akan adanya IPTEK maka masyarakat perlu mengembangkan, menggunakan, dan memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya. bertujuan dengan nilai-nilai manusia. Ketiga, IPTEK menjadi melekat pada keseragaman akulturasi dan mendukung kesatuan serta mengembangkan pendidikan nasionalisme. Keempat, Pengawasan IPTEK harus demokratis dan meluas karena hal ini termasuk dalam sistem pendidikan yang dimana pendidikan ini merupakan tuntutan dan hak seluruh masyarakat.

Pancasila adalah kesatuan dalam sila Pancasila yang berisi sumber nilai, kerangka berpikir, dan prinsip moral bagi pengembangan IPTEK. Selain itu, Pancasila juga suatu sistem etika diantaranya menurut Kaelan dalam (Setyorini, 2018) sebagai berikut:

  • Sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, sila ini dapat menerapkan ilmu pengetahuan, yang dimana mempertimbangkan pada aspek rasional yakni antara akal, rasa, serta kehendak. Dengan demikian manusia dapat ditempatkan pada alam semesta tidak menjadi manusia yang berpusat, tetapi menjadi bagian sistematis pada alam yang diolah.
  • Sila kedua yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, sila ini menjadi dasar mengenai moral bagi individu untuk perkembangkan iptek. Hal ini dikarenakan imu pengetahuan dan teknologi adalah suatu perkembangan dalam budaya hidup manusia yang pada hakikatnya bertujuan untuk kesejahteraan bersama.
  • Sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia, dapat membawa pada rasa sadar akan nasionalisme bangsa yang kaitannya dengan iptek sehingga terjalin rasa terpelihara, persaudaraan, hal itu dikarenakan faktor kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • Sila keempat adalah Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, hal tersebut ialah hal mendasar karena pada perkembangan iptek yang didasarkan pada kepentingan demokrasi, hal ini mengandung maksud bahwa warga negara memiliki kewajiban dalam pengembangan IPTEK dengan saling memberikan rasa hormat serta menghargai kebebasan individu lain dalam berperilaku, selain itu mendapatkan kritik dan saran yang membangun bisa membuat individu menjadi terbuka.
  • Sila kelima adalah Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, pada sila ini iptek yang semakin maju perlu untuk melindungi pada kesetaraan keadilan pada keberlangsungan hidup manusia.

D. Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan IPTEK.

Pancasila memiliki tiga sumber sebagai dasar nilai pengembangan IPTEK, yaitu:

  • Sumber Histori

Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat ditelusuri dari sejarah peradaban Nusantara yang telah melewati berbagai pengaruh agama, budaya, dan politik. Sejak zaman purbakala hingga kemerdekaan Indonesia, masyarakat Nusantara telah mengenal berbagai agama lokal, Hindu, Buddha, Islam, dan Kristen. Agama-agama ini tidak hanya memberikan ajaran spiritual, tetapi juga mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan di Nusantara. Misalnya, agama Hindu dan Buddha membawa ilmu matematika, astronomi, arsitektur, seni, dan sastra ke Nusantara. Agama Islam membawa ilmu falak, fiqh, tasawuf, sejarah, bahasa, dan sastra ke Nusantara. Agama Kristen membawa ilmu alam, kedokteran, teknik, ekonomi, dan sastra ke Nusantara. Selain agama, budaya juga menjadi sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu. Budaya Nusantara yang kaya dan beragam mencerminkan kearifan lokal yang menjadi sumber inspirasi bagi pengembangan ilmu. Budaya Nusantara juga menunjukkan sikap terbuka dan toleran terhadap perbedaan dan keragaman. Budaya Nusantara juga menekankan pentingnya keseimbangan antara manusia dengan alam, manusia dengan sesama manusia, dan manusia dengan Tuhan. Budaya Nusantara juga menghargai nilai-nilai gotong royong, musyawarah, kekeluargaan, kesopanan, dan kesederhanaan.

  • Sumber Sosiologi

Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat ditelusuri dari struktur sosial dan budaya masyarakat Indonesia yang majemuk dan heterogen. Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa daerah, agama, adat istiadat, seni budaya, dan tradisi yang berbeda-beda. Masyarakat Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan dan masalah sosial, ekonomi, politik, hukum, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan lain-lain. Masyarakat Indonesia juga mengalami berbagai perubahan dan dinamika akibat pengaruh globalisasi, modernisasi, dan demokratisasi. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat memberikan solusi dan alternatif bagi masyarakat Indonesia dalam mengatasi berbagai tantangan dan masalah yang dihadapi. Pancasila dapat memberikan arah dan tujuan bagi pengembangan ilmu yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat Indonesia. Pancasila dapat memberikan landasan etis dan moral bagi pengembangan ilmu yang bertanggung jawab dan bermanfaat bagi kemaslahatan umum. Pancasila dapat memberikan kerangka integratif dan inklusif bagi pengembangan ilmu yang menghargai keragaman dan kekayaan masyarakat Indonesia.

  • Sumber Politik

Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat ditelusuri dari peran dan fungsi negara Indonesia sebagai penyelenggara dan pengawas pengembangan ilmu di Indonesia. Negara Indonesia memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan ilmu di Indonesia. Negara Indonesia juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi pengembangan ilmu di Indonesia agar sesuai dengan norma-norma hukum, etika, dan moral yang berlaku. Negara Indonesia juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mendukung dan memberdayakan pengembang ilmu di Indonesia agar dapat berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara. 

Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat memberikan legitimasi dan otoritas bagi negara Indonesia dalam melaksanakan peran dan fungsi tersebut. Pancasila dapat memberikan pedoman dan acuan bagi negara Indonesia dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan ilmu di Indonesia. Pancasila dapat memberikan prinsip-prinsip dasar bagi negara Indonesia dalam menjalankan fungsi-fungsi penyelenggaraan dan pengawasan pengembangan ilmu di Indonesia. Pancasila dapat memberikan nilai-nilai luhur bagi negara Indonesia dalam mendukung dan memberdayakan pengembang ilmu di Indonesia.

E. Kesimpulan.

Adanya IPTEK pada kehidupan manusia banyak memberikan dampak positif dan dapat menjadi pemecah masalah hidup dan kehidupan yang dihadapi oleh manusia. Meskipun memberi dampak yang positif pengembangan IPTEK juga dapat menjadi bumerang bagi kehidupan manusia apabila penggunaannya tidak tepat dan tidak ada landasan. Hal ini yang menyebabkan pancasila sangat diperlukan sebagai dasar atau landasan serta rambu-rambu normatif dalam perkembangan IPTEK agar bangsa indonesia tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kepribadian bangsa dan tidak keluar dari cara berfikir bangsa.





DAFTAR PUSTAKA


Astuti, N. R. W., & Dewi, D. A. (2021). Implementasi, Pentingnya Dalam, Nilai-nilai Pancasila. Journal Education, Psychology and Counceling, 3(1), 41--29.

Nuraeni, I., & Anggraeni Dewi, D. (2022). Peranan Pancasila Sebagai Landasan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 9986--9991.

Rika, H., & Anggraeni, D. (2022). Pentingnya Pancasila dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknoogi pada Era Revolusi Industri 4.0 Rika Hanipah 1, Dinie Anggraeni Dewi 2. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 1, 70--78.

Rohmatilahi, L., & Dinie, A. D. (2022). Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Penurunan Nilai Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa. Jurnal Kewarganegaraan, 6(1), 1588--1596. file:///C:/Users/ASUS/Downloads/baimppkn,+179.+PENGARUH+KEMAJUAN+TEKNOLOGI+TERHADAP+PENURUNAN+NILAI+PANCASILA+SEBAGAI+PANDANGAN+HIDUP+BANGSA.pdf




Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun