Hidup tak selalu berjalan mulus. Begitulah yang dialami oleh seorang ibu rumah tangga bernama Rina (nama samaran), yang sempat terpuruk dalam jeratan utang hingga nyaris kehilangan segalanya. Namun siapa sangka, dari dapur kecil di rumah kontrakan, ia justru menemukan jalan keluar: lewat jualan spaghetti dan salad buah.
Titik Terendah Kehidupan
Beberapa tahun lalu, kehidupan Rina penuh tekanan. Usaha kecil yang ia jalani bersama suaminya bangkrut karena pandemi. Tagihan menumpuk, pinjaman online tak terbayar, dan cicilan kendaraan macet. Total utang mencapai lebih dari seratus juta rupiah. Setiap hari terasa gelap. Tak jarang, ia menangis sendirian setelah anak-anak tidur, merasa bersalah dan tak berguna.
Awal Perubahan
Segalanya mulai berubah ketika suatu hari Rina iseng membuat spaghetti untuk anak-anaknya. Mereka menyukainya, dan salah satu anaknya berkata, "Bunda harus jual ini. Enak banget!" Ucapan polos itu seperti membuka harapan baru. Dengan modal seadanya---hanya satu pak pasta dan beberapa saus instan---ia mulai menawarkan spaghetti buatannya lewat status WhatsApp dan grup ibu-ibu sekolah.
Tak disangka, pesanan mulai berdatangan. Dari mulut ke mulut, rasa spaghettinya yang khas dan porsi mengenyangkan menjadi favorit banyak orang. Tak lama kemudian, ia menambahkan menu salad buah segar yang ia racik sendiri. Perpaduan manis, segar, dan saus kejunya membuat pelanggan ketagihan.
Perjuangan yang Konsisten
Rina menjalani hari-hari yang melelahkan. Bangun pagi untuk belanja bahan, menyiapkan pesanan, mengantar ke pelanggan, dan membalas chat orderan hingga malam. Semua ia lakukan sendiri sambil tetap mengurus anak-anak dan rumah. Tak jarang ia kelelahan, tapi tekadnya bulat: lunasi semua utang dan bangun kembali hidup yang layak untuk keluarganya.
Setiap keuntungan, sekecil apa pun, ia sisihkan untuk membayar cicilan. Ia juga belajar mencatat keuangan dan mengatur ulang pola belanja rumah tangga. Setiap bulan, jumlah utang perlahan menurun.
Titik Balik
Setelah hampir tiga tahun berjuang tanpa henti, satu per satu utangnya lunas. Rina tak lagi dikejar-kejar penagih. Ia bisa tidur nyenyak tanpa cemas. Yang paling membahagiakan adalah ketika ia bisa menabung untuk pertama kalinya sejak bertahun-tahun, dan membawa anak-anak liburan kecil ke luar kota.
Kini, usaha spaghettinya berkembang. Ia sudah mempekerjakan dua tetangga untuk membantunya, dan berencana membuka dapur kecil di rumah untuk produksi yang lebih besar.
Penutup: Harapan Baru
Kisah Rina adalah bukti bahwa keterpurukan bukan akhir dari segalanya. Dengan tekad, kerja keras, dan keyakinan, kehidupan bisa berbalik arah. Dari utang menumpuk dan keputusasaan, kini ia hidup lebih tenang dan bahagia bersama keluarganya---semua berawal dari spaghetti dan salad buah buatan rumah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI