Humor Sufi: Internet dan Covid

Diri manusia berlaku bodoh dan berbuat sewenang-wenang...  Merusak dunia dan membunuh sesama manusia.... Hidup hanya untuk memuaskan hasrat dan kuasa untuk berkuasa... Ketidakseimbangan hidup adalah perjalanannya

Diri manusia baru sadar... Ketika semua sudah dalam kerusakan.. Hanya penyesalan yang di lakukannya... Karena semua sudah binasa

Rusaknya alam semesta... Hilangnya nilai "wakil Sang Pencipta"... Adalah hal yang biasa dilakukannya... Akibatnya diri lebih buas dari binatang buas dan lebih hina dari binatang paling hina  ( Manusia, 8/10/2021)

Syair yang dibaca sufi tersebut membuat banyak muridnya menangis. Namun ada seorang murid yang segera mengajukan pertanyaan yang menjadikan diskusi hangat pada pengajaran itu.  Diskusi itu dimulai dengan pertanyaan murid: "Apa itu keseimbangan dan apakah yang dikatakan dengan ilmu keseimbangan?"

Sufi menjawab: "Keseimbangan hidup adalah keseimbangan diri manusia dengan diri sebagai makhluk ciptaan dan sebagai wakilnNYA. Keseimbangan hidup akan dapat dicapai dengan ilmu.  Dan ilmu itu diraih jika diri mampu menemukan akal sebagai konektivitas diri dengan Sang Pencipta.  Serta ilmu yang dipakai dalam hidup adalah ilmu yang berasal dari Sang Pencipta".

Murid bertanya: "Ilmu yang berasal dari Sang Pencipta itu seperti apa?"

Sufi menjawab: "Ilmu itu diperoleh dengan diri banyak baca dan belajar dari Buku Panduan Hidup yang diberikan melalui utusanNYA. Dan ilmu itu merupakan sebuah pembelajaran dari alam untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk manusia itu sendiri dan untuk alam.  Sumber ilmu itu sendiri berasal dari Sang Pencipta.  Jadi ilmu bukan untuk mengeksplotasi dan mengeksplorasi alam atau manusia lain. Karena ilmu dari Sang Pencipta adalah bentuk rahman dan rahim untuk manusia atau alam semesta.  Itulah ilmu keseimbangan."

Murid bertanya: " ilmu yang tidak dari Sang Pencipta berarti ilmu yang tidak memiliki keseimbangan?"

Sufi menjawab: "Ya benar.  Ilmu yang tidak memiliki keseimbangan adalah ilmu yang bukan dari Sang Pencipta, melainkan ilmu yang didasarkan atas perenungan diri manusia tanpa berdasarkan pada prosedur dan pedoman yang ada dalam Buku Pedoman.  Sehingga ilmu itu di dasarkan atas otak/logika materi manusia yang hanya mementingkan keuntungan dan kepentingan sendiri.  Akibatnya ilmu itu akan membuat kerusakan dan permusuhan".

Murid bertanya: "Contohnya apa yang Sufi ilmu yang demikian itu?"

Jawaban Sufi sambil membenahi jubahnya: "Coba kamu perhatikan hai murid-muridku.  Gedung yang kita pakai untuk pertemuan ini begitu megahnya.  Kamu perhatikan bagaimana membangunnya, banyak menggunakan bahan bahan yang di ambil dari alam.