Mohon tunggu...
Muh Dliyaul Haq
Muh Dliyaul Haq Mohon Tunggu... Guru - Qui docet discit

Qui docet discit

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Jarak Jauh Solusi Pendidikan Anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Sabah dan Sarawak

22 Juni 2023   11:42 Diperbarui: 22 Juni 2023   11:45 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pusdatin SIKK

Pendidikan merupakan hak setiap warga negara, termasuk bagi anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tinggal di Sabah dan Sarawak, Malaysia. Untuk memastikan akses pendidikan yang berkualitas bagi mereka, Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) pada jenjang SMA menjadi solusi yang efektif. Melalui PJJ, anak-anak PMI dapat terus melanjutkan pendidikan yang layak dan memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi mereka.

Dasar hukum yang mengatur PJJ di Indonesia antara lain Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyatakan bahwa pendidikan berfungsi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, Permendikbud 119 tahun 2014 tentang PJJ Pendidikan Dasar dan Menengah juga memberikan dasar hukum yang mengatur izin penyelenggaraan PJJ.

Penyelenggara utama PJJ untuk anak-anak PMI di Sabah dan Sarawak adalah Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) yang memiliki izin dari kementerian untuk menyelenggarakan PJJ di luar negeri.

Berdasarkan data dari divisi Pusdatin Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) bulan Juni tahun 2023 menunjukkan adanya peningkatan jumlah lulusan peserta didik dari SIKK dan Community Learning Centre (CLC) pada jenjang SMP setiap tahunnya. 

Pada tahun 2021, terdapat 1233 lulusan, kemudian meningkat menjadi 1310 pada tahun 2022, dan mencapai 1345 lulusan pada tahun 2023. Sebagian besar peserta didik memilih untuk melanjutkan pendidikan di Indonesia melalui beapeserta didik atau jalur mandiri, namun sebagian sisanya membutuhkan "wadah" untuk melanjutkan pendidikan di tingkat SMA. Untuk itu, PJJ pada jenjang SMA menjadi alternatif yang tepat.

Selain itu, peminat PJJ juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Saat ini tercatat, pada kelas 12, terdapat 32 peserta didik yang memilih PJJ sebagai jalur pendidikan mereka. 

Angka ini juga meningkat pada kelas 11 dengan 48 peserta didik, dan pada kelas 10 dengan 132 peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa minat terhadap PJJ sangat tinggi dan diminati oleh sejumlah besar peserta didik. Peningkatan jumlah lulusan dan minat terhadap PJJ pada jenjang SMA menjadi bukti bahwa PJJ memiliki peran penting dalam memfasilitasi pendidikan bagi peserta didik di Sabah dan Sarawak.

Selain fakor diatas, ada beberapa manfaat mengapa PJJ perlu di terapkan di Sabah dan Sarawak yaitu:

Pertama, Akses Pendidikan yang lebih mudah. PJJ memberikan solusi konkret dalam meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak PMI di Sabah dan Sarawak. Dengan sistem PJJ, mereka dapat tetap mengakses pendidikan berkualitas tanpa harus meninggalkan keluarga dan tempat tinggal mereka. 

Melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, siswa dapat mengikuti pembelajaran dari jarak jauh secara daring. Dengan demikian, mereka tidak perlu hadir secara fisik di sekolah, namun tetap mendapatkan pendidikan yang sama baiknya seperti siswa di tempat lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun