Pelajar saat ini terkena imbas dari masa pandemi yang belum bisa bersekolah seperti sediakala, pelajar saat ini harus dan mau tidak mau belajar dari rumah secara daring (dalam jaringan) dan tidak tahu sampai kapan seperti keadaan sekarang ini untuk menghindari terkenanya virus corona. Sistem yang sudah berjalan adalah guru memberi pelajaran atau tugas sekolah melalui internet baik itu melalui aplikasi tatap muka ataupun dengan memberi pelajaran dan tugas sekolah dengan pesan singkat seperti aplikasi whatsapp.
Hal ini merupakan kebijakan yang telah di buat oleh pemerintah belajar dari rumah untuk memutus rantai virus corona, berbagai macam pro dan kontra datang dari masyarakat khususnya orang tua yang mengeluhkan datangnya berbagai kendala yang di timbulkan seperti harus punya handphone, laptop, komputer, Harus mempunyai paket data internet untuk mengakses pelajaran dan tugas sekolah. Di samping itu orang tua juga bekerja extra selain mengerjakan pekerjaan rumah harus mengurus keperluan dan membatu anaknya yang berajar dari rumah seperti mengerjakan tugas yang di berikan guru. Â
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah semua pelajar mempunyai handphone yang canggih, laptop, komputer dan paket data internet, mungkin sebagian masyarakat yang mampu tidak jadi masalah untuk menyediakan fasilitas tersebut untuk mendukung berjalan belajarnya siswa. Di samping itu ada pula masyarakat yang kurang mampu atau orang tuanya terkena PHK (pemutusan hubungan kerja) di masa pandemi ini yang tidak dapat menyediakan fasilitas tersebut, masalah lain yang di timbulkan adalah masyarakat yang rumahnya belum ada aliran listrik di daerah tertentu di Indonesia.
Pemerintah berusaha mencari solusi yang terbaik untuk mendukung berjalannya pelajaran siswa, seperti ada beberapa sekolah yang membuat pelajaran dan tugas sekolah menggunakan CD dan buku sekolah yang di bagikan ke sisiwa, tidak menggunakan paket data internet melainkan hanya menggunakan komputer atau laptop yang ada di rumah. Hal ini menjadi salah satu solusi bagi siswa, seperti baru-baru ini di beritakan pada tanggal 5 Agustus bahwa wakil presiden Republik Indonesia Ma'ruf amin menyebutkan pemerintah sudah menyiapkan skema subsidi pulsa internet bagi siswa yang tidak mampu dan layak untuk di bantu untuk mendukung berjalanya siswa belajar dari rumah.
Sebelumnya pemerintah juga sudah menginstruksikan boleh menggunakan dana BOS (bantuan operasional sekolah) untuk membeli paket data internet siswa demi kelancaran belajar mengajar, karena untuk belajar secara daring menggunakan paket data internet yang cukup banyak. Dengan beberapa kebijakan pemerintah tesebut bisa membawa dampak yang positif bagi masyarakat dan mengurangi beban masyarakat sekarang ini.
Rencana bantuan pemerintah ini bisa berjalan seterusnya tidak hanya di masa sekarang ini melainkan di masa yang akan datang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Besaran nominal berapa yang di berikan harus di pertimbangkan untuk mencukupi kelancaran belajar mengajar, mungkin di hitung berdasarkan waktu misalnya dalam 1 bulan bisa menghabiskan paket data internet berapa banyak.
Selain pemerintah pusat, pemerintah daerah harus ikut juga untuk membantu sekolah dan siswa di masa pandemi ini seperti memberikan pinjaman smartphone atau memberi subsidi pembelian smartphone, memberikan subsidi paket data internet atau memberikanya secara gratis dalam kurun waktu tertentu, memberikan subsidi wifi atau memberikan wifi secara gratis di setiap pemukiman warga. Mungkin hal ini dapat membantu berjalannya proses belajar mengajar saat ini. Â
