Sejak kapan ya ada istilah ngabuburit? Saya lupa tepatnya kapan, yang jelas waktu saya masih gadis belum lazim istilah itu saya dengar di lingkungan pergaulan saya di Makassar. Saya baca di web Tirto: dalam bahasa Sunda, arti dari ngabuburit secara harfiah berarti sore menjelang maghrib. Tentu saja istilah ini tak umum di Sulawesi, terkhusus di kota saya Makassar. Hebatnya, istilah ini menjadi umum bagi orang Sulawesi hari ini dan sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia resmi karena sudah ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kami sudah tahu apa yang dimaksud dengan istilah ngabuburit yang kemudian meng-Indonesia itu adalah "mengisi waktu luang menjelang waktu berbuka puasa tiba".Â
Bagi sebagian orang, ngabuburit menjadi penting agar biasa memiliki aktivitas yang lebih bermakna. Tentunya makna bagi setiap orang berbeda-beda. Bagi saya sendiri bagaimana? Sebagai ibu rumah tangga yang usia pernikahannya menjelang 26 tahun, ngabuburit yang saya jalani samaa persis dengan aktivitas ibu rumah tangga pada umumnya saat bulan Ramadan, yaitu mempersiapkan penganan dan minuman untuk berbuka puasa, sekaligus menyiapkan nasi dan lauk-pauk untuk makan malam -- termasuk memastikan air minum tersedia buat seisi rumah.
Jika masih ada waktu luang sebelum azan magrib berkumandang, ngabuburit yang paling tepat adalah melakukan hal-hal yang bermanfaat. Apa saja itu? Berikut ini sejumlah aktivitas yang bisa dilakukan sebagai ngabuburit yang saya dapatkan dari berbagai sumber:
1. Ibadah dan Dzikir
Memanfaatkan waktu sebelum berbuka puasa yang utama adalah memperbanyak doa, membaca Al-Qur'an, atau berdzikir. Aktivitas ini membantu menenangkan hati, meningkatkan keimanan, dan menyiapkan jiwa untuk menyambut momen berbuka dengan penuh syukur.
2. Mendengarkan Kajian atau Ceramah Agama
Mengikuti kajian atau mendengarkan ceramah agama dapat memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai spiritual dan memberi inspirasi untuk menjalani puasa dengan lebih bermakna. Mudah sekali mendapatkan kajian dari para ustadz favorit di YouTube saat ini, tinggal kita search dengan mengetikkan nama sang ustadz.
3. Refleksi dan Evaluasi Diri
Waktu sebelum berbuka juga bisa dimanfaatkan untuk merenung, mengevaluasi kegiatan hari itu, dan merencanakan langkah perbaikan untuk hari berikutnya. Menulis jurnal singkat atau sekadar merenung dapat membantu meningkatkan kesadaran diri.
4. Mempersiapkan Berbuka Puasa
Ini nih yang paling penting. Menyiapkan menu berbuka puasa atau menata meja makan dengan rapi bukan hanya membantu memudahkan saat berbuka, tetapi juga dapat menambah semangat dan menciptakan suasana yang menyenangkan. Anak yang membantu ibunya mempersiapkan makanan dan minuman berbuka puasa dapat menambah amal ibadahnya karena telah berkhidmat pada ibu.
5. Istirahat dan Relaksasi
Puasa bisa membuat tubuh lelah, sehingga sebelum berbuka sebaiknya sisihkan waktu untuk beristirahat sejenak, seperti melakukan relaksasi atau sekadar duduk santai agar tubuh tetap bugar. Shalat ashar merupakan relaksasi yang baik bagi umat muslim. Jangan sampai sibuk ngabuburit yang lain namun tidak mendirikan salat ashar, ya.
6. Bersedekah dan Berbagi
Menggunakan waktu ini untuk menyiapkan sesuatu bagi yang membutuhkan, misalnya menyumbang makanan atau uang kepada yang kurang mampu, merupakan bentuk amal yang sangat dianjurkan selama Ramadan. Kegiatan yang dilakukan sejumlah orang adalah membagikan penganan berbuka puasa di pinggir jalan yang banyak dilalui orang. Dengan demikian pasti banyak orang yang disenangkan hatinya. Tentu saja, tujuan berbagi yang banyak dipilih orang adalah berbagi dengan anak panti asuhan.
7. Main GameÂ
Bermain game boleh sesekali dilakukan. Pilihlan game yang mengasah otak, jangan asal pilih game. Sekarang ini banyak sekali sumber game tersedia, ada bawaan smartphone yang digunakan, ada juga tersedia di berbagai platform bahkan di marketplace. Ada juga alternatif selain smartphone game seperti card game semisal Uno dan board game semisal Monopoly. Â