Mohon tunggu...
Mugniar
Mugniar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mamak Blogger

Ibu dari 3 anak dan penulis freelance yang berumah maya di www.mugniar.com.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Potensi Desa Wisata Pulau Sulawesi untuk FKL Berikut

3 November 2022   12:08 Diperbarui: 3 November 2022   12:11 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desa Wisata Matano Iniaku, Sulsel. Dok. kemenparekraf

Penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 telah diberikan kepada sejumlah desa wisata pada hari Ahad 30 Oktober kemarin di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jakarta. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno memberikan penghargaan langsung dan mengapresiasi para pemenang.

Awalnya, 3.419 desa dari 34 provinsi di seluruh Indonesia mengikuti rangkaian kegiatan hingga terpilihlah 50 desa wisata terbaik. Pada puncak perhelatan ADWI tahun kedua ini, Kemenparekraf memberikan penghargaan kepada 50 desa wisata terbaik berdasar tiga klasifikasi, tujuh kategori penilaian, pemenang favorit, dan pencetus rekor dunia MURI.

Sebagai orang Sulawesi Selatan, saya mengunggulkan Desa Wisata Matano Iniaku yang terletak di Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Sebagai desa yang terletak di tepi Danau Matano -- danau terdalam Indonesia yang juga terdalam ke-10 (ada yang menyebutnya terdalam ke-8 dan ke-11) di dunia ini, desa ini patut mendapat perhatian lebih dalam bidang pariwisata.

Sebagai desa yang terletak di tepi danau purba ini, Desa Matano memiliki kekhasan tersendiri yang tidak dimiliki daerah lain di Indonesia. Alamnya sungguh indah, bakal memanjakan mata wisatawan mengunjunginya.

Bukan hanya berperahu menyusuri Danau Matano, wisatawan bisa menyelami kedalaman danau ini. Pastinya menyenangkan berkendara menyusuri tepian Danau Matano. Budaya, makanan, dan souvenir-nya pun memiliki kekhasan tersendiri yang berbeda dari wilayah lain di provinsi Sulawesi Selatan.

Desa Matano Iniaku, Sulsel. Dok. kemenparekraf
Desa Matano Iniaku, Sulsel. Dok. kemenparekraf
Desa tepi danau purba yang terdiri atas empat dusun ini memiliki peninggalan arkeologi sebagai bukti sejarah bahwa Matano bukan hanya mengembangkan tradisi akan tetapi juga telah menciptakan peradaban pandai besi sejak lampau[1].

 

Saya pun ikut berbahagia saat tahu Desa Wisata Matano Iniaku meraih penghargaan sebagai juara 2 Kategori Kelembagaan Desa Wisata dalam ADWI 2022. Saya berharap, setelah ajang ini, pengembangan di desa ini berlangsung secara berkelanjutan sehingga mampu membuat siapa pun yang datang ke sana merasa puas, kagum, dan tak bisa melupakan daya tarik desa ini.

Dari awal saya menyebut-nyebut istilah "desa wisata". Apa sih desa wisata itu? Well, mengutip pernyataan Hadiwijoyo (2012[2]), desa wisata memiliki kriteria sebagai berikut:

  • Aksesbilitasnya baik, sehingga mudah dikunjungi wisatawan dengan menggunakan berbagai jenis alat transportasi.
  • Memiliki objek-objek menarik berupa alam, seni budaya, legenda, makanan lokal, dan sebagainya untuk dikembangkan sebagai objek wisata.
  • Masyarakat dan aparat desanya menerima dan memberikan dukungan yang tinggi terhadap desa wisata serta para wisatawan yang datang ke desanya.
  • Keamanan di desa tersebut terjamin.
  • Tersedia akomodasi, telekomunikasi, dan tenaga kerja yang memadai
  • Beriklim sejuk atau dingin
  • Berhubungan dengan objek wisata lain yang sudah dikenal oleh masyarakat luas.

 

Desa Wisata Barania, Sulsel. Dok. kemenparekraf
Desa Wisata Barania, Sulsel. Dok. kemenparekraf
Nah, saya meng-highlight poin ke-1 dari kriteria desa wisata di atas karena sebelumnya saya mendapat insight desa wisata melalui berita-berita terkait Festival Kreatif Lokal (FKL) -- sebuah program CSR Tahunan dari Adira Finance.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun