Mohon tunggu...
mufti syafri
mufti syafri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hari Pendidikan Nasional sebagai media refleksi

28 April 2018   11:33 Diperbarui: 29 April 2018   22:47 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap tanggal 2 mei pembaca memperingati hari pendidikan nasional atau sering pembaca dengar dengan HARDIKNAS dan juga bertepatan dengan lahirnya sang pelopor pendidikan atau guru bangsa di indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara. 

Sejarah tentang pendidikan nasional ini tidak lepas dari perjuangan Ki Hajar Dewantara,beliau lah yang menelopori pendidikan kaum pribumi dari zaman penjajahan belanda.pada kali ini penulis akan memaparkan berbagai permasalahan yang terjadi di dunia pendidikan di tahun 2018 menurut Muhajir Efendi (menteri pendidikan dan kebudayaan) antara lain :

Pemerataan pendidikan di Indonesia

Masih banyak di negeri ini yang perlu di sentuh langsung soal pendidikan,di semua penjuru nusantara tidak bisa pembaca menyamakan jawa timur dengan di Papua.penulis tidak merendahkan daerah -- daerah tertinggal tersebut. Cuman ingin memberikan motivasi supaya pendidikan di daerah yang tertinggal tersebut bisa bangkit dari keterpurukan dan membasmi kebodohan anak bangsa dari pengaruh luar.

Masalah moral

Masih ingatkah pembaca dengan kasus penganiayan guru yang di lakukan oleh siswanya sendiri di sampang Madura?. Itu merupakan kejadian yang sangat memalukan dalam dunia pendidikan di Indonesia sendiri. 

Itulah yang harus direnungkan dan benahi dalam dunia pendidikan karena moral anak zaman sekarang sungguh luar biasa itu merupakan faktor dari dalam maupun faktor dari luar itu sendiri.disinilah peran guru sangat penting sebagai pendamping atau teladan bagi siswa-siswinya untuk mencetak generasi muda yang berperilaku baik bukan berperilaku jelek yang mencerminkan seperti orang yang tidak pernah mengenyam bangku pendidikan.

Masalah penerapan dan penggunaan kurikulum

Di Era MEA ini kurikulum cenderung diseragamkan,padahal di artikan bahwasannya gurulah yang bisa mengetahui tentang kebutuhan dari setiap siswa--siswinya dan juga apa saja yang harus di berikan kepadanya.karena guru terjun langsung ke lapangan,oleh karena itu dari setiap siswa-siswinya pasti memiliki keistimewaan tersendiri maka dari itu perlunya perhatian dari guru. Guru juga tidak bisa memaksa siswi-siswinya yang tidak bisa mata pelajaran yang diajarkan untuk langsung paham.guru hanya mengarahkan siswa-siswinya sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.

ESDM guru yang semakin menurun

Pada saat ini, ada 760.000 tenaga guru honorer disekolah negeri,di sisi lain juga banyak sekali guru yang pensiun dikarenakan faktor usia dan juga menyebabkan pengangkatan guru justru menjadi semakin berkurang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun