Salah satu program pengabdian KKN Internasional di SB Ampang Malaysia, oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Palembang adalah satukan aspek budaya dan kesehatan.Â
Edukasi Kesehatan Lewat Budaya Tradisional
Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang membengkok ke samping dan sering terjadi pada anak-anak serta remaja karena postur tubuh yang salah atau kebiasaan duduk yang tidak ergonomis. Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN berupaya meningkatkan kesadaran pelajar di SB Ampang mengenai pentingnya menjaga kesehatan tulang belakang sejak dini.
Koordinator kegiatan, menjelaskan bahwa ide menggabungkan Senam Reyog dengan edukasi skoliosis muncul dari keinginan untuk mengangkat nilai budaya lokal sebagai media pembelajaran yang menyenangkan.
"Gerakan dalam Senam Reyog memiliki unsur kekuatan, keseimbangan, dan kelenturan tubuh. Ini sangat baik untuk melatih postur dan bisa menjadi alternatif pencegahan skoliosis. Selain itu, anak-anak juga bisa mengenal budaya Indonesia," ujarnya.
Reyog Sebagai Media Pembelajaran
Kegiatan dimulai dengan pengenalan sejarah singkat Reyog Ponorogo, salah satu seni tradisional Indonesia yang mengandung filosofi tentang keberanian dan ketangguhan. Setelah itu, mahasiswa memperagakan Senam Reyog yang telah dimodifikasi agar sesuai untuk anak-anak dan mudah diikuti.
Suasana semakin semarak ketika para siswa SB Ampang dengan antusias menirukan gerakan senam tersebut, diiringi musik tradisional yang menggema di aula sekolah.
Selain berolahraga, siswa juga mendapatkan materi edukatif tentang skoliosis, mulai dari penyebab, gejala awal, hingga cara sederhana mendeteksi kelainan tulang belakang melalui postur tubuh.
"Kegiatan ini menyenangkan sekali. Kami belajar budaya Indonesia sambil tahu cara menjaga kesehatan tubuh," ungkap salah satu siswa SB Ampang dengan antusias.
Mahasiswa sebagai Duta Budaya dan Kesehatan