Mohon tunggu...
Mudayat Haqi
Mudayat Haqi Mohon Tunggu... Dosen - BERKARYA DAN BERMANFAAT

Dosen Tetap Stiamak Yayasan Barunawati Biru Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Entrepreneurship Culture (Budaya Kewirausahaan) dan Niat Berwirausaha

14 Juli 2022   17:02 Diperbarui: 14 Juli 2022   17:11 3744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Budaya telah dipelajari oleh setiap manusia secara sadar maupun tidak sadar. Budaya diperoleh melalui sosialisasi sehingga butuh waktu yang lama untuk bisa diubah. Budaya memengaruhi dan dipengaruhi olegh sikap individu juga sebaliknya sikap individu dipengaruhi dan memengaruhi budaya. 

Budaya adalah sekelompok motif-motif, nilai, kepercayaan, identitas, dan interpretasi bersama yang diyakini oleh sekelompok orang yang dihasilkan dari pengalaman bersama diantara anggota komunitas dan ditransmisikan dari generasi ke generasi selanjutnya (House et al., 2002; House dan Javidan, 2004). 

Pengertian ini menunjukkan budaya memiliki esensi unsur berupa nilai dan keyakinan.  Budaya juga mengandung pengertian sebuah sistem nilai untuk sekelompok masyarakat yang di dalamnya mengembangkan personality traits (pola perilaku yang konsisten yang ditampilkan oleh individu pada situasi tertentu). Pengertian ini menunjukkan budaya memiliki esensi unsur berupa nilai dan perilaku (Pinillos dan Reyes 2011).  

Berdasarkan definisi di atas menunjukkan bahwa faktor budaya sangat penting dalam aktivitas kewirausahaan masyarakat. Jelas sekali konteks budaya dan sosial memengaruhi perilaku berwirausaha dalam sebuah masyarakat. 

Sebagai contohnya budaya kerja di Amerika Serikat mirip dengan di Jepang yaitu kegigihan dalam bekerja sehingga kewirausahaan memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di kedua negara tersebut. Bahkan budaya kewirausahaan dilakukan sejak dini dan disana ada budaya mentoring untuk membantu pemilik bisnis pemula. 

Contoh lainnya pengusaha Rusia lebih menyukai mendengar hal-hal secara langsung dan dari rekan yang mereka percaya serta menekankan pola komunikasi bisnis pada kata (nonverbal) sehingga pertemuan tatap muka dianggap lebih bermanfaat daripada korespondensi atau telepon karena memungkinkan mitra untuk meneliti dan mendiskusikan masalah secara penuh.

Budaya kewirausahaan dapat digambarkan sebagai lingkungan dimana seseorang termotivasi untuk berinovasi, menciptakan dan mengambil risiko. Ada tiga konsep budaya kewirausahaan meliputi tiga aspek yang ketiganya berpengaruh positif pada niat berwirausaha individu meliputi:

 1) perceived appropriateness yaitu derajat sejauh mana kewirausahaan dianggap sebagai pekerjaan yang layak dan dapat diterima dalam masyarakat, 2) perceived consistence yaitu derajat sejauh mana kewirausahaan dianggap sesuai dengan konsep diri seseorang, dan 3) perceived effectiveness  yaitu derajat sejauh mana kewirausahaan dianggap mampu/efektif untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan atau tujuan hidup seseorang.

Perceived appropriateness sebagai contohnya persepsi yang positif terhadap budaya wirausaha perempuan membuat wanita disana berkeinginan menjadi wirausaha karena pekerjaan ini diterima layak untuk wanita meskipun juga banyak pria disana menjadi wirausaha. 

Perceived consistence untuk lulusan universitas di Indonesia sebagai Negara yang masih terbuka untuk lapangan kerja menjadi pekerja maka niat berwirausaha dilandasi oleh faktor nilai-nilai yang dianutnya atau identitas pribadinya sehingga seseorang yang menganggap identitasnya sesuai dengan sosok pengusaha maka ada niat menjadi pengusaha. 

Selanjutnya Perceived effectiveness terjadi ketika individu sudah merasa memiliki kemampuan mengelola bisnis dengan baik maka semakin kuat keinginan untuk berwirausaha karena individu yakin bisa mencapai tujuannya dengan berwirausaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun