Mohon tunggu...
Muchammad Nasrul Hamzah
Muchammad Nasrul Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Asli

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menonton Ulang "Lagaan" dan Upaya Menebar Optimisme kepada Para Atlet

30 November 2019   18:12 Diperbarui: 1 Desember 2019   14:16 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
timesofindia.indiatimes.com

Kalimat yang disampaikan itu lantas membakar semangat para anggota tim kriket untuk melakukan "epic comeback" dari kekalahan selama pertandingan. Kalimat seperti itu yang kini dibutuhkan para atlet. Masih ada harapan, Indonesia bisa menjadi juara umum di SEA Games. Tentu hal itu harus berjalin kelindan dengan dukungan dan doa dari masyarakat.

Oh ya soal kekuatan doa. Film Lagaan diakhir ceritanya juga menampilkan kekuatan doa. Bahkan sebelum mereka bertanding dan saat kondisi mental mereka sedang turun, maka masyarakat melakukan doa bersama memohon kepada dewa. Lalu, keajaiban demi keajaiban terjadi di dalamnya. Saya menduga sutradara sengaja menempatkan scene itu sebagai pengingat, bahwa doa adalah kekuatan lain yang bisa kita hantarkan untuk para atlet.

India tidak sekali saja membikin film tentang olahraga untuk membakar semangat atlet dan rasa nasionalisme warga-nya. Sejumlah film dengan tema itu telah dibuat di industri Bollywood .

Beberapa judul seperti "Dangal" dan "Sultan" yang berkisah tentang atlet gulat yang mendunia juga menjadi film terlaris di India. Terbaru film berkisah tentang Timnas Hookey India yang berhasil membawa pulang emas di Olimpiade berjudul "Gold" juga laris manis di pasaran.

Shah Rukh Khan juga tak mau kalah. Ia juga pernah memainkan film dengan tema yang sama berjudul "Chakde India". Terakhir juga ada biopik tpelari dari India bernama Milkha Sing yang terekam dalam film "Bhaag Milka Bhaag". Semua film itu selain membakar rasa nasionalisme juga penting menjadi tontonan para atlet. Sekali lagi meski dibuat di India dan berbahasa India, tapi pesan substantif film itu bisa kita gunakan dalam konteks Indonesia. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun