Mohon tunggu...
Muchammad Soffa
Muchammad Soffa Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

SMAN 1 PRAMBON NGANJUK

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Impian Pergi Haji

13 Februari 2020   07:05 Diperbarui: 13 Februari 2020   07:06 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Muda atau Tua

Haji ibadah rukun Islam ke lima jika mampu melakukan syarat dan rukunnya. Punya uang banyak hati belum berminat maka tertunda hajinya, demikian halnya  hati punya niat tapi uang belum mencukupi maka belum bisa berangkat. 

Haji disamping cukup punya uang fisik tidak kalah penting. Makanya banyak orang menyebut ibadah haji adalah ibdah fisik. Hotel kebetulan dekat dengan Masjidil  haram tidak masalah kalau jauh perlu akomodasi untuk menuju kesana.

Penanggung jawab dilapangkan ketua regu ( karu) koordinator karu dinamakan ketua rombongan ( Karom) masih ada dokter di bantu tenaga medis. Kebetulan kami menjadi ketua regu bertanggung jawab terhadap seluruh orang. Dari 10 orang 3  orang usia di bawah 60 sedangkan lainnya diatas 60 tahun. 

Kami melihat dan  merasakan sendiri betapa berat ibadah haji di usia tua. Perpindahan dari Arafah menuju ke Mina sebelumnya berhenti sebentar di Musdhalifah diperlukan stamina cukup baik. Kami sebagai ketua regu harus membawa tas empat karena tidak tega melihat nenek nenek membawanya. Berjalan membawa badan saja sudah cukup susah apalagi membawa tas.

Di arofah tempat berkumpulnya semua orang karena disinilah dilaksanakan puncak ibadah haji. Selesai khutbah wukuf di beri kebebasan kepada para jamaah kebanyakan digunakan untuk istirahat. Tidak banyak yang tahu atau memang sudah terlalu capek karena faktor usia di arofah tidak dipergunakan sebaik baiknya untuk berdoa. 

Saya sepakat dengan istri untuk memanfaatkan waktu di arofah semaksimal mungkin untuk berdoa sampai magrib. Sehari sebelum pelaksanaan kami melakukan latihan sendiri habis sholat dhuhur berdoa sampai menjelang magrib.

Doa kami hanya satu" diberikan kesempatan kesini dua kali lagi". Alhamdulillah proses berjalan dengan lancar karena karena waktu kami daftarkan masih SD kelas 4 dan satunya SMP kelas VII. Semoga coretan tak bermakna ini dapat memberikan semangat rekan rekan yang ingin berangkat haji

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun