Mohon tunggu...
Muchamad Iqbal Arief
Muchamad Iqbal Arief Mohon Tunggu... Independent Content Writer

Halo, saya Iqbal Arief. Sebagai penulis aktif di Kompasiana, saya senang berbagi wawasan dan informasi menarik dengan para pembaca. Minat saya cukup luas, meliputi berbagai topik penting seperti marketing, finansial, prinsip hidup, dan bisnis. Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat memberikan perspektif baru dan pengetahuan yang bermanfaat bagi Anda. Mari bergabung dalam perjalanan intelektual saya di Kompasiana, di mana kita bisa bersama-sama menemukan inspirasi dan wawasan baru dalam berbagai aspek kehidupan dan karier. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

"Tak Gendong", Warisan Abadi Mbah Surip dalam Satu Lagu

27 Juli 2024   08:08 Diperbarui: 27 Juli 2024   08:12 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2009, dunia musik Indonesia dikejutkan dengan kemunculan lagu "Tak Gendong" karya Mbah Surip. Lagu ini tidak hanya mendominasi tangga lagu tetapi juga menjadi fenomena budaya yang dikenang hingga kini. Namun, meskipun popularitasnya yang luar biasa, Mbah Surip tetap dikenal sebagai One Hit Wonder. Mengapa lagu ini begitu spesial dan apa yang membuatnya tetap relevan bagi generasi sekarang?

Mbah Surip, dengan penampilan eksentrik dan rambut gimbal khasnya, membawa nuansa unik ke panggung musik Indonesia. Latar belakangnya sebagai seniman jalanan memberikan warna tersendiri pada karya-karyanya. "Tak Gendong" hadir dengan lirik yang sederhana dan ceria, mencerminkan gaya hidup santai yang dipopulerkan Mbah Surip. Pesan lagu ini sangat mudah diterima oleh berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.

Salah satu kekuatan "Tak Gendong" adalah kombinasinya yang sempurna antara irama reggae yang catchy dan lirik yang mudah diingat. Dengan chorus yang repetitif dan gaya bernyanyi yang khas, lagu ini dengan cepat melekat di telinga pendengarnya. Irama reggae yang diusung juga memberikan sentuhan eksotis yang jarang ditemui dalam musik pop Indonesia saat itu, membuatnya semakin menarik.

Bagi banyak orang, "Tak Gendong" tidak hanya sekedar lagu, tetapi juga bagian dari nostalgia kolektif. Lagu ini mengingatkan pada masa-masa ketika musik digital mulai berkembang pesat di Indonesia, dan Mbah Surip muncul sebagai simbol transisi tersebut. Bagi generasi yang tumbuh di era 2000-an, lagu ini menjadi bagian dari identitas budaya yang membentuk kenangan masa muda mereka.

Kehidupan Singkat di Puncak Popularitas

Sayangnya, perjalanan Mbah Surip di dunia musik tidak berlangsung lama. Beliau meninggal dunia pada tahun 2009, hanya beberapa bulan setelah "Tak Gendong" meraih popularitas. Kehidupan singkatnya di puncak popularitas mungkin menjadi salah satu alasan mengapa ia tetap dikenal sebagai One Hit Wonder. Namun, warisan musiknya tetap hidup melalui lagu yang terus dikenang.

Kasus Mbah Surip memberikan pelajaran penting tentang industri musik Indonesia. Popularitas "Tak Gendong" menunjukkan bahwa musik dengan pesan sederhana dan jujur dapat menarik perhatian luas, meskipun tidak mengikuti arus utama. Ini juga menyoroti bagaimana media dan publik dapat dengan cepat mengangkat seorang seniman ke puncak popularitas, tetapi juga seberapa cepat perhatian itu dapat beralih.

"Tak Gendong" dari Mbah Surip bukan hanya sekedar lagu, tetapi sebuah fenomena yang menggabungkan kharisma pribadi, irama yang catchy, dan pesan yang sederhana. Meskipun Mbah Surip dikenal sebagai One Hit Wonder, lagu ini tetap hidup dalam ingatan banyak orang dan menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah musik Indonesia. Untuk generasi saat ini, lagu ini adalah pengingat bahwa kesederhanaan dan kejujuran dalam berkarya bisa menjadi kunci untuk menciptakan sesuatu yang abadi.

Kita juga dapat melihat bahwa musik tidak hanya tentang tren atau popularitas sesaat, tetapi juga tentang bagaimana sebuah karya dapat meresap ke dalam budaya dan kenangan kolektif masyarakat. "Tak Gendong" adalah bukti bahwa musik yang jujur dan penuh karakter memiliki kekuatan untuk bertahan melampaui waktu.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun