Mohon tunggu...
MUARDI
MUARDI Mohon Tunggu... Anggota Bawaslu Kab. Banggai Laut Prov. Sulawesi Tengah

Hobii Membaca dan Menulis Saya Orangnya Aktif dan Suka Berorganisasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Karakteristik Ajaran Islam Rahmatan Lil 'Alamin dalam Konteks Pendidikan Kontemporer

5 Oktober 2025   20:11 Diperbarui: 5 Oktober 2025   20:11 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM

Islam merupakan agama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup yang menyeluruh (syumul) dan abadi (shlih li kulli zamn wa makn). Karakteristik ajaran Islam tidak hanya menjadikannya berbeda dari sistem kepercayaan lain, tetapi juga menjamin keberlanjutannya sepanjang zaman. Sifat-sifat ajaran Islam yang universal, moderat, dan fleksibel menjadikannya relevan untuk menghadapi tantangan globalisasi, modernisasi, dan dinamika masyarakat multikultural saat ini.

Karakteristik Ajaran Islam

Rabbaniyah (Bersumber dari Allah SWT)

Rabbaniyah berarti ajaran Islam berasal dari Allah SWT melalui wahyu-Nya. Sumber hukum Islam adalah Al-Qur'an, sunnah Nabi SAW, ijma', dan qiyas. Hal ini menjamin kemurnian ajaran Islam karena bersandar pada otoritas Ilahi, bukan buatan manusia. Al-Maududi menjelaskan bahwa sifat rabbaniyah membuat Islam berbeda dari sistem etika atau hukum buatan manusia, karena Islam menempatkan Allah sebagai pusat orientasi moral.

Insaniyah (Bersifat Kemanusiaan)

Islam diturunkan untuk seluruh umat manusia tanpa membeda-bedakan ras, suku, atau status sosial. Prinsip insaniyah mengajarkan bahwa semua manusia memiliki kedudukan yang sama di hadapan Allah. Ajaran Islam bersifat humanis dan menjunjung tinggi martabat manusia. Dalam konteks modern, nilai insaniyah ini menjadi dasar bagi pengembangan hak asasi manusia (HAM) dalam perspektif Islam. Menurut Abdullah Saeed, prinsip-prinsip universal dalam Al-Qur'an seperti keadilan, persamaan, dan penghormatan terhadap kehidupan adalah pondasi bagi etika kemanusiaan yang tetap relevan di era kontemporer.

Syumuliyah (Menyeluruh/Komprehensif)

Islam mencakup seluruh aspek kehidupan, mulai dari ibadah, hukum, politik, ekonomi, pendidikan, hingga lingkungan hidup. Karakter syumuliyah menolak dikotomi antara agama dan dunia, antara sakral dan profan. Dalam sejarah, peradaban Islam mampu melahirkan ilmu pengetahuan, seni, politik, dan ekonomi yang maju karena berlandaskan pada prinsip syumuliyah. Menurut Fazlur Rahman, syumuliyah Islam harus dipahami secara dinamis: Al-Qur'an memberikan prinsip-prinsip moral universal, sedangkan detail aplikasinya dikembangkan melalui ijtihad sesuai konteks zaman.

Tawazun (Seimbang)

Islam menekankan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan: antara dunia dan akhirat, jasmani dan rohani, individu dan masyarakat, hak dan kewajiban. Konsep tawazun sangat penting untuk mencegah sikap ekstrem. Dalam konteks global, keseimbangan ini menjadi kunci dalam menghadapi materialisme modern yang sering mengabaikan spiritualitas.

Wasathiyah (Moderasi)

Islam menolak sikap ekstrem, baik berlebih-lebihan (ghuluw) maupun meremehkan (tafrith). Al-Qur'an menyebut umat Islam sebagai ummatan wasatan. Yusuf al-Qaradawi menekankan bahwa wasathiyah adalah karakter mendasar Islam yang menuntun umatnya untuk adil, toleran, dan seimbang. Prinsip ini sangat relevan dalam menghadapi radikalisme dan intoleransi di era modern.

Al 'Alamiyah (Universalitas)

Islam ditujukan untuk seluruh umat manusia di setiap zaman dan tempat. Karakter universal ini membuat Islam dapat diterapkan di berbagai konteks kebudayaan. Prinsip-prinsip dasarnya bersifat tetap, tetapi aplikasinya dapat berbeda sesuai dengan kondisi lokal.

Tathawwur wa Murunah (Berkembang dan Fleksibel)

Islam mengandung prinsip-prinsip yang tetap (tsawabit) seperti akidah, tetapi juga membuka ruang ijtihad dalam hal-hal yang bersifat mutaghayyirat (perubahan). Di era modern, fleksibilitas ini terlihat dalam pengembangan fiqh kontemporer terkait bioetika, keuangan syariah, hingga teknologi digital.

Relevansi Karakteristik Islam dalam Konteks Kontemporer

Relevansi karakteristik Islam dalam konteks kehidupan kontemporer antara lain tercermin dalam sikap sehari-hari yaitu:

  • Rabbaniyah: menjadi dasar spiritualitas di tengah krisis moral global;
  • Insaniyah: mendukung gerakan keadilan sosial, HAM, dan kesetaraan gender dalam perspektif Islam;
  • Syumuliyah: mendorong integrasi ilmu agama dan sains modern;
  • Tawazun: solusi atas hedonisme modern dengan spiritualitas seimbang;
  • Wasathiyah: strategi menangkal radikalisme dan ekstremisme;
  • Al 'Alamiyah: memperkuat dialog antaragama dan multikulturalisme;
  • Tathawwur wa Murunah: landasan pembaharuan hukum Islam agar sesuai perkembangan zaman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun