Wasathiyah (Moderasi)
Islam menolak sikap ekstrem, baik berlebih-lebihan (ghuluw) maupun meremehkan (tafrith). Al-Qur'an menyebut umat Islam sebagai ummatan wasatan. Yusuf al-Qaradawi menekankan bahwa wasathiyah adalah karakter mendasar Islam yang menuntun umatnya untuk adil, toleran, dan seimbang. Prinsip ini sangat relevan dalam menghadapi radikalisme dan intoleransi di era modern.
Al 'Alamiyah (Universalitas)
Islam ditujukan untuk seluruh umat manusia di setiap zaman dan tempat. Karakter universal ini membuat Islam dapat diterapkan di berbagai konteks kebudayaan. Prinsip-prinsip dasarnya bersifat tetap, tetapi aplikasinya dapat berbeda sesuai dengan kondisi lokal.
Tathawwur wa Murunah (Berkembang dan Fleksibel)
Islam mengandung prinsip-prinsip yang tetap (tsawabit) seperti akidah, tetapi juga membuka ruang ijtihad dalam hal-hal yang bersifat mutaghayyirat (perubahan). Di era modern, fleksibilitas ini terlihat dalam pengembangan fiqh kontemporer terkait bioetika, keuangan syariah, hingga teknologi digital.
Relevansi Karakteristik Islam dalam Konteks Kontemporer
Relevansi karakteristik Islam dalam konteks kehidupan kontemporer antara lain tercermin dalam sikap sehari-hari yaitu:
- Rabbaniyah: menjadi dasar spiritualitas di tengah krisis moral global;
- Insaniyah: mendukung gerakan keadilan sosial, HAM, dan kesetaraan gender dalam perspektif Islam;
- Syumuliyah: mendorong integrasi ilmu agama dan sains modern;
- Tawazun: solusi atas hedonisme modern dengan spiritualitas seimbang;
- Wasathiyah: strategi menangkal radikalisme dan ekstremisme;
- Al 'Alamiyah: memperkuat dialog antaragama dan multikulturalisme;
- Tathawwur wa Murunah: landasan pembaharuan hukum Islam agar sesuai perkembangan zaman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI