KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
Islam merupakan agama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup yang menyeluruh (syumul) dan abadi (shlih li kulli zamn wa makn). Karakteristik ajaran Islam tidak hanya menjadikannya berbeda dari sistem kepercayaan lain, tetapi juga menjamin keberlanjutannya sepanjang zaman. Sifat-sifat ajaran Islam yang universal, moderat, dan fleksibel menjadikannya relevan untuk menghadapi tantangan globalisasi, modernisasi, dan dinamika masyarakat multikultural saat ini.
Karakteristik Ajaran Islam
Rabbaniyah (Bersumber dari Allah SWT)
Rabbaniyah berarti ajaran Islam berasal dari Allah SWT melalui wahyu-Nya. Sumber hukum Islam adalah Al-Qur'an, sunnah Nabi SAW, ijma', dan qiyas. Hal ini menjamin kemurnian ajaran Islam karena bersandar pada otoritas Ilahi, bukan buatan manusia. Al-Maududi menjelaskan bahwa sifat rabbaniyah membuat Islam berbeda dari sistem etika atau hukum buatan manusia, karena Islam menempatkan Allah sebagai pusat orientasi moral.
Insaniyah (Bersifat Kemanusiaan)
Islam diturunkan untuk seluruh umat manusia tanpa membeda-bedakan ras, suku, atau status sosial. Prinsip insaniyah mengajarkan bahwa semua manusia memiliki kedudukan yang sama di hadapan Allah. Ajaran Islam bersifat humanis dan menjunjung tinggi martabat manusia. Dalam konteks modern, nilai insaniyah ini menjadi dasar bagi pengembangan hak asasi manusia (HAM) dalam perspektif Islam. Menurut Abdullah Saeed, prinsip-prinsip universal dalam Al-Qur'an seperti keadilan, persamaan, dan penghormatan terhadap kehidupan adalah pondasi bagi etika kemanusiaan yang tetap relevan di era kontemporer.
Syumuliyah (Menyeluruh/Komprehensif)
Islam mencakup seluruh aspek kehidupan, mulai dari ibadah, hukum, politik, ekonomi, pendidikan, hingga lingkungan hidup. Karakter syumuliyah menolak dikotomi antara agama dan dunia, antara sakral dan profan. Dalam sejarah, peradaban Islam mampu melahirkan ilmu pengetahuan, seni, politik, dan ekonomi yang maju karena berlandaskan pada prinsip syumuliyah. Menurut Fazlur Rahman, syumuliyah Islam harus dipahami secara dinamis: Al-Qur'an memberikan prinsip-prinsip moral universal, sedangkan detail aplikasinya dikembangkan melalui ijtihad sesuai konteks zaman.
Tawazun (Seimbang)
Islam menekankan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan: antara dunia dan akhirat, jasmani dan rohani, individu dan masyarakat, hak dan kewajiban. Konsep tawazun sangat penting untuk mencegah sikap ekstrem. Dalam konteks global, keseimbangan ini menjadi kunci dalam menghadapi materialisme modern yang sering mengabaikan spiritualitas.