Mohon tunggu...
Mual P Situmeang
Mual P Situmeang Mohon Tunggu... Relawan - Pekerja Sosial

Spesialis Pelibatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jokowi 3 Periode Sangat Mungkin Jika...

22 April 2022   22:15 Diperbarui: 23 April 2022   07:42 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi (foto infoindonesia.id)

Obrolan berkaitan dengan Capres 2024 terus ramai diperbincangkan dilapisan masyarakat.  Bahkan demo mahasiswa terakhir juga menyinggung hal tersebut dalam salah satu 7 tuntutannya. 

Sejak Reformasi yaitu setelah Presiden Soeharto lengser dari Jabatannya Indonesia memiliki Kepemimpinan Negara yang durasinya beragam. 

Demo Mahasiswa (foto news.detik.com)
Demo Mahasiswa (foto news.detik.com)

Secara urutan jabatan Presiden RI paska Reformasi adalah sbb:

1. BJ Habibie (1998-1999) yang menjabat sebagai Presiden ke 3 hanya dalam waktu singkat  17 bulan.

2. Abdurrahman Wahid (1999-2011) sebagai Presiden ke 4 didampingi oleh Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri selama hampir 2 tahun.

3. Megawati Soekarnoputri (2001-2004) memimpin Pemerintahan Indonesia sebagai Presiden ke 5 yang di dampingi Wakil Presiden Hamzah Haz selama 3 tahun.

4. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (2004-2014) sebagai Presiden ke 6 selama 10 tahun (2 periode) didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (periode I) dan Boediono (periode II).

5. Joko Widodo (2014-sekarang) menjadi Presiden ke 7 selama 2 periode didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (periode I) dan Ma'ruf Amin (Periode II)

Para Presiden (foto dialeksis.com)
Para Presiden (foto dialeksis.com)
Dari urutan kepemimpinan Kepala Negara diatas hanya dua Presiden terakhir (No. 4 dan No. 5) memiliki kesempatan berkarya ditengah suasana lebih kondusif. Dimana kondisi keamanan dan sosial politik negara relatif stabil. Dan mereka juga mendapat durasi waktu penuh 5 tahun per periode. 

Dibandingkan dengan Kepemimpinan Presiden urutan No 1,2, dan 3 yang menghadapi situasi transisi dengan kondisi keamanan dan sosial politik yang belum stabil. Mereka mengelola fase transisi radikal dari pola kepemimpinan otoriter (Orde Baru) ke Era Reformasi yang infancy demokratis (masih lugu berdemokrasi dan penuh eforia).  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun