Mohon tunggu...
Mualib Wijono
Mualib Wijono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Lahir di Madiun Jawa Timur, lulus dari FMIPA Unair,lalu bekerja di perusahan yang memproduksi Heater, Thermocouple dan Furnace sebagai Manager Produksi. Kemudian mencoba sebagai sales dan jabatan terakhir sebagai Sales Manager.Setetah bekerja selama lebih dari 13 tahun, Beliau memutuskan untuk membuka usaha sendiri PT Alfa Fikrindo Utama dan PT Fawwazindo Ghina Persada. Kini selain menjabat sebagai Direktur kedua perusahaanya, beliau juga mendirikan SMPIT Alfawwaz dibawah Yayasan Bani Abdullah Ompak. Akhir-akhir ini dengan semangat berbagi, beliau aktip mengikuti organisasi dan mengisi berbagai seminar dan pelatihan yang berkaitan dengan perubahan mindset, karakter dan marketing. Beberapa lembaga dan perusahaan yang telah menggunakan jasanya antara lain, Radio Gema Annisa, Televisi Badar, SMA 1 Cikarang Pusat, BLK Bekasi dan lain sebagainya. Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang tulisan beliau daoat dibaca di, http://forumwirausaha.blogspot.com/Bagi pembaca yang ingin berkomunikasi dengan beliau dapat menghubungi lewat email: info@fikrindo.com atau alfa_fikrindo@plasa.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hidup adalah Sekumpulan Keputusan

19 November 2013   15:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:57 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Setiap kali saya berkesempatan berbicara tentang bagaimana meraih kesuksesan, saya sering mengajak untuk melakukan silaturahmi atau menyambung hubungan kembali dengan teman lama,. Baik itu teman semasa di SD, SMP, SMA maupun kuliah.

Kenapa saya menganjurkan hal demikian?. Karena selain itu perintah agama yang akan dapat pahala jika dilakukan ternyata menjalin hubungan denga teman sekolah dapat dijadikan sebagai tolok ukur, apa yang telah dicapai selama ini.

Tentunya anda menyadari dan merasakan, betapa hari-hari berlalu begitu cepat. Tanpa terasa lebaran sudah datang lagi. Tanpa disadari tahun sudah berganti. Tanpa disadari pula kita telah bekerja atau berbisnis cukup lama tanpa ada perubahan atau peningkatan yang berarti. Kenapa bisa demikian?. Karena anda terlena. Karena anda merasa nyaman.Karena anda merasa telah berada dijalan yang tepat. Anda merasa telah bekerja di tempat yang cukup bergensi dan memberikan jaminan masa depan. Anda merasa sudah cukup beruntung dengan apa yang diperoleh selama ini.
Namun jika anda sering berkunjung kepada teman lama, anda akan selalu disadarkan terhadap pencapaian yang selama ini anda peroleh. Anda akan dikagetkan dengan pencapaian yang dilakukan oleh teman-teman anda. Anda akan menyadari bahwa apa yang anda capai selama ini ternyata jauh tertinggal dari teman anda yang dulunya ketika disekolah tidak lebih pandai dari anda.

Setelah pertemuan itu anda akan bertanya pada diri sendiri. Apa yang salah dengan diri saya. Kenapa teman yang dulunya lebih bodoh, pendiam dan tidak diperhitungkan kini lebih sukses dari saya. Padahal anda sekolah atau kuliah ditempat yang sama. Anda mendapat pelajaran yang sama. Guru yang sama. Anda lebih pintar. Anda lebih aktip mengikuti berbagai macam kegiatan extra kulikuler. Kenapa kini ketika terjun dimasyarakat mereka jauh lebih sukses dari anda?

Jika anda sering melakukan silaturahmi dengan teman sekolah,perasaan semacam itu akan sering anda dapatkan. Sehingga pencapaian teman sekolah dapat dijadikan sebagai tolok ukur dan penyemangat hidup anda untuk terus maju dan maju.

Hidup memang pilihan. Hidup merupakan kumpulan dari pengambilan keputusan. Apa yang anda capai saat ini merupakan keputusan anda dimasa lalu. Dan keputusan yang anda ambil saat ini akan menentukan keadaan anda dimasa akan datang. Semuanya terserah anda. Anda ingin berubah atau ingin tetap berada ditempat anda yang sekarang ini.

Coba anda renungkan keputusan-keputusan apa yang telah anda ambil sehingga anda menjadi yang seperti ini. Bagi saya setidaknya, telah mengambil enam keputusan besar sehingga saya mencapai apa yang sekarang ini saya peroleh. Pertama adalah memutuskan untuk kuliah ketika kondisi tidak mengijinkan, karena sulitnya ekonomi keluarga. saya bisa saja berdalih untuk tidak kuliah. dan orang lain tidak akan menyalahkan saya. Kedua pindah sekolah dari PGA( pendidikan guru agama) ke Madratsah Aliyah, setelah menyadari saya ternyata ingin kaya. Dan jika saya menjadi guru SD tentu sulit untuk kaya.

Ketiga mengambil perusahaan kecil sebagai tempat bekerja.Padahal saya diterima di perusahaan electronic yang besar dengan gaji 3 x lebih besar.  Keempat berumah tangga dengan mengajukan empat syarat untuk memilih calon istri yang alhamdulillah akhirnya ke 4 syarat tersebut terpenuhi semua.. Kelima memutuskan menjadi wirausaha dan keenam adalah yang masih menjadi impian, yaitu menjadi penulis buku dan guru motivasi.

Perlu disadari adalah hidup bukan pemberian Cuma-Cuma. Nanti pada saatnya anda akan dimintai pertanggungjawaban terhadap waktu dan kehidupan yang telah anda lalui. Masa mudamu untuk apa. Umurmu anda habiskan untuk apa?

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan keimanan dan kekuatan kepada diri kita semua. Sehingga kita bisa menjalani hidup ini dengan seoptimal yang dapat kita lakukan. “Apakah setiap orang harus jadi pahlawan?” kata Ebiet G A D. Saya menjawab dengan mantap “ Ya. Setiap orang mesti menjadi pahlawan, paling tidak untuk dirinya sendiri. Karena itu kita mesti terus berjuang dan berjuang. Berpacu untuk mempersembahkan yang terbaik buat diri sendiri, keluarga, agama dan bangsa. Semoga Allah meridhoi”

Seemoga bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun