Turun dari Bukit Cinta, kami mengunjungi kawah Bromo. Namun, gerimis makin sedikit terasa lebih deras, Meskipun begitu, perut kami terasa lapar dan kami sarapan sate ayam yang terasa nikmat sekali walaupun udara sangat dingin dan kami masih disambut dengan gerimis. Karena keadaan cuaca saat itu, kami mengurungkan niat untuk menaiki tangga menuju puncak kawah Bromo.
Selanjutnya kami mengunjungi Pasir Berbisik dan Bukit Teletubbies. Bukit-bukit nan hijau muda bercampur hijau tua memanjakan mata kami. Sesaat kami memandangi bukit-bukit tersebut dan berfoto dan juga merekam video selfie untuk kenang-kenangan kami berdua mengunjungi Bromo. Hingga akhirnya tur kami di Bromo berakhir dan kami diantar pulang ke hotel kami di Malang.
Setelah istirahat sebentar di hotel, kami memesan taksi online untuk mengunjungi Batu, khususnya Museum Angkut yang viral itu. Ya, kami sangat menikmati yang disajikan museum Angkut. Dari mobil-mobil antic yang membuat suami saya betah sekali, sampai pada desain kota manca negara yang membuat saya betah. Saran dari saya, jika ke museum angut, kurangi data di ponsel supaya bisa mengambil foto sebanyak-banyaknya. Setelah puas berkeliling di Museum Angkut, kami makan di Restoran Bu Sri lalu kembali ke hotel untuk beristirahat.
Siang menuju sore, saya dan suami saya sudah duduk di ruang tunggu Stasiun Kota Malang, menunggu kereta kami yang sebentar lagi membawa kami kembali ke Jakarta. Kesan bagi saya dan suami saya mengunjungi Malang adalah pengalaman dan hiburan: Kota Malang, rawon, dan tempat-tempat wisatanya, kami menikmatinya; Bromo dengan kabut, panorama, dan hawa dinginnya, bagi kami pun tetap mengesankan. We will come back here, InsyaAllah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI