Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Enaknya Menulis di Kompasiana: Boleh Salah, Boleh Jelek, Boleh Picisan

22 September 2025   06:59 Diperbarui: 22 September 2025   13:22 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis artikel (Sumber: pexels.com/Ron Lach)

Sekarang lagi ramai kecaman kepada Admin Kompasiana. Katanya Admin gak profesional, gak impersonal, dan gak netral. Pilihan Artikel Utama berdasar suka tak suka, subyektif, ada anak emas yang autoheadline. Tambahan, K-Rewards gak jelas hitungan, jumlah, dan waktu cairnya. Belum lagi Admin sombong, ogah diajak begosip.

Pokoknya, disimpulkan,  Admin Kompasiana hari ini adalah yang terburuk dari yang pernah ada.  Pendek kata: Parah!

Nah, kalau sudah parah, berarti Admin gak bisa ditolong lagi, kan?  Kita tinggal tunggu hari, jam, menit, dan detik matinya saja. Kalau sudah mati, kita kirimlah karangan (bukan tulisan) bunga duka ke kantor Kompasiana.

Tapi kalau Admin mati, Kompasiana juga ikutan mati, dong. Sebab tanpa kehadiran Admin, siapa yang akan mengoperasikan Kompasiana.com?

Kalau Kompasiana mati, kompasianer juga bubar jalan. Cari lapak lain, atau bikin lapak sendiri, untuk menulis. Atau jadi gelandangan literasi. Tapi, apa pun itu, jika bukan di Kompasiana, menulis sebagai suatu pengalaman demokrasi, tidak akan pernah sama lagi.

Tak bisa dipungkiri, hanya di Kompasiana seseorang (di)boleh(kan), pertama, salah dalam menulis, kedua, menghasilkan tulisan jelek dan, ketiga, membuat artikel picisan. Dan tulisannya otomatis (boleh) ditayangkan.

Boleh Salah Asal Tidak Bohong

Salah dan bohong itu beda banget. Macam madu dan racun kalau udah tahu rasanya. Salah itu akibat ketaktahuan. Sedangkan bohong itu tahu tapi, untuk maksud tertentu, sengaja menyatakan hal yang bertentangan atau berbeda.

Misalkan Poltak menulis tentang MBG di Kompasians. Lalu, karena ketidak-tahuannya tentang stunting, dia menyimpulkan bahwa program MBG dapat menyembuhkan stunting pada anak sekolah. Jelas Poltak salah. 

Pembaca mungkin akan mengoreksi simpulan Poltak.  Katanya, masalah stunting itu terjadi sejak janin sampai usia pra-sekolah.  Sekali (sudah) stunting, ya, tetap stunting. Gak bisa sembuh. Nah, Poltak bisa belajar, tambah cerdas.

Lain waktu Poltak menulis soal MBG lagi. Dia menyimpulkan bahwa program MBG dapat meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris dan Matematika. Dia tahu itu salah. Tapi dia mengatakan itu untuk memberi citra positif pada program MBG.  Lumayan kan dapat credit point dari presiden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun