Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dua Kehebatan Orang Cina di Mata Orang Batak

12 Desember 2022   21:34 Diperbarui: 12 Desember 2022   21:50 2169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mi Gomak, makanan khas Batak Toba, produk perjumpaan dengan budaya kuliner Cina (DOK. Shutterstock/Ingen Munthe via kompas.com)

Tahun 1960-an misalnya, jika orang-orang Batak Toba ingin punya potret diri atau keluarga yang bagus,  mereka akan pergi berfoto ke kota Siantar. Di sana ada sejumlah toko fotografi yang bagus.

Ambil satu contoh toko fotografi di Jalan Sutomo, Siantar. Aku pernah ikut berfoto di situ. Ada latar-belakang lukisan pemandangan berwarna.  Entah untuk apa berwarna begitu. Sebab fotonya kan masih hitam-putih.

Kameranya mengerikan. Hitam besar. Juru foto masuk tudung kain hitam di belakang kamera. Menghitung, satu ... dua ... tiga. Cetrak! Terdengar bunyi keras serupa ledakan. Disertai kilatan cahaya dan kepulan asap.

Harusnya orang yang jantungnya lemah tak boleh berfoto dengan cara macam itu. Bisa kena heart attack, kan?

Setelah proklamasi kemerdekaan, orang Cina Sumatera Timur makin banyak merantau ke Tanah Batak. Mulailah ada toko fotografi di Balige. Bahkan ada juga pengusaha otobis -- namanya P.O. Ad Lim (punya toke Lim).

Tak hanya tukang potret, orang Cina pendatang di Toba juga ada membuka kedai bakmi. Maka orang Toba tak perlu lagi harus ke Siantar kalau ingin makan bakmi kuah atau goreng. Cukup pergi ke Porsea atau Balige. Di situ ada kedai bakmi Cina.

Tukang bakmi. Itulah kehebatan kedua orang Cina di mata orang Batak Toba. Ingin makan bakmi enak?  Ya, bakmi Cinalah.  

Bukan bakmi namanya kalau bukan bikinan orang Cina. Bukan orang Cina juga kalau tak bisa bikin bakmi. Begitulah kredibilitas orang Cina di mata orang Batak.

Tapi orang Batak Toba itu pembelajar yang cerdas. Mereka tak mau jadi konsumen saja. Tapi mau jadi produsen juga.

Begitulah. Tahun 1970-an mulai muncul sejumlah orang Batak yang berprofesi jadi tukang kodak keliling. Berkeliling dari kampung ke kampung, atau dari pesta ke pesta adat, menawarkan jasa potret. 

Untuk afdruk film dan cetak foto, para tukang kodak itu  menggunakan jasa toko fotografi di Siantar. Kerena itu perlu waktu seminggu menunggu foto jadi.  Tapi biayanya jadi lebih murah ketimbang harus pergi ke Siantar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun