Kenthir itu sehat. sebab sehabis kentir, otak pegel jadi lentur. Semacam terapi pijat otak, gitulah.
Gila itu sakit, apapun bentuknya. Semisal kamu tergila-gila nulis topil Kompasiana. Tapi gak petnah dapat label "Pilihan", apalagi AU. Sakit, kan?
[Makanya kejar tuh centang biru. Artikelmu otomatis "Pilihan" walau gak mutu. Macam artikel ini.]
Kalau kenthir gak tersalurkan sehari saja, kulminasinya serasa gila setahun.Â
Untung ada Kompasiana.  Medsos ini paling strategis untuk menyalurkan kekenthiran. Juga paling kenthirically friendly, ramah kentir. Adminnya inggih inggih bae ne' dibully Felix Tani. Â
Hanya ada satu jalan menuju ujung usus buntu, tapi banyaklah jalan menyalurkan kenthirisme di Kompasiana.
Engkong beri kisi-kisinya:
- Membully sesama kompasianer. Khususnya Pak Tjip dan Bu Lina, Acek Rudy, Masguru Arif, Kae Guido, Mbak Ari, Bu Fatmi, dan Prov. Pebrianov. Kamu boleh membully Prov. Peb habis-habisan karena dia cuma akan bilang "Aku sih rapopo."
- Membully Admin K yang kerap menyebalkan karena pelit AU, pelit K-Rewards, tapi boros topil.
- Menjulidi artikel-artikel politip dan politrik yang gak menimbang perasaan lansia dan pensiunan.
- Menguliti artikel kompasianer yang diduga plagiat.
- Mereweli artikel kompasianer yang logika dan bahasanya ngawur tingkat dewa. Contohnya artikel ini.
Jujurly, melakukan hal-hal di atas dapat menyelamatkan Engkong dari kegilaan setahun.
FYI, denger-dengar sekarang banyak juga (lebih dari dua) anggota DPR yang kini mengadopsi metode kenthirisme Engkong Felix untuk obat stress. Makanya ada saja anggota DPR yang ujarannya nganeh-nganehi tapi tetap dapat aplaus dari konstituen. Terlebih lagi, jadi viral dan tetap dapat uang rapat.
[Baru-baru ini ada anggota DPR yang menyebut Menteri Pertanian salah makan obat. Lalu ada juga yang bilang TNI seperti gerombolan preman.]
Kenthirisme agaknya sudah menular ke kalangan elit politik. Itu artinya pengakuan, kan? Kompasiana oerlu merayakannya.
Jadi tolonglah, jangan larang Engkong kenthir, ya. Semisal nulis artikel tiada guna ini. That's my way of life, inggih? (eFTe)
Â