Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pengalaman Pertama Naik Bus Malam

5 September 2022   07:50 Diperbarui: 5 September 2022   14:35 1959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bus malam (Foto: antarafoto/rahmad via kompas.com)

Perempuan istri orang, titipan suaminya itu, tampak sudah tertidur. Kepalanya menyender ke kaca jendela bus.

"Aman," bisik Poltak dalam hati, "inilah kesempatanku."

Poltak tersentak dari lelapnya saat sesuatu menimpa bahu kirinya. Poltak spontan menoleh ke kiri. Bah, kepala istri orang, titipan suaminya itu, kini terkulai pasrah di bahunya. 

"Aduh. Bagaimana ini." Poltak bingung. Didorong balik ke tempat semula, kok ya eman-eman. Dibiarkan begitu adanya, kok ya terasa berat. Belum lagi mungkin ada risiko kena aluran iler.

Tapi Tuhan memang Maha Tahu kegundahan hati umat-Nya yang lemah iman. Saat bus berbelok tajam ke kiri, kepala istri orang itu terlontar kembali ketempat semula. Ke kaca jendela bus.

Hal itu bisa terjadi karena atas tuntunan Tuhan, bus "Limex" sedang melewati tikungan-tikungan tajam di Alas Roban, Kabupaten Batang. Ah, Cirebon, Brebes, Tegal, Pemalang, dan Pekalongan sudah terlewati rupanya.

Poltak tidak bisa tidur lagi. Sesuai amanah, dia harus menjaga istri orang. Menjaga agar kepala perempuan itu tak menyender lagi ke bahunya. Satu kali tak sengaja, tak apalah. Kalau berkali-kali, bahaya itu. Bisa jadi sama-sama suka. Tresna jalaran saka kulina. Bah, amit-amit jadi pebinor.

Poltak tetiba teringat cerita-cerita tentang para muda-mudi penumpang kereta api klutuk rute Medan-Siantar. Kata yang punya cerita, lazim gadis dan jejaka belum kenalan saat naik dari Stasiun Medan. Empat jam kemudian turun bersama di Stasiun Siantar dan langsung jalan berdua ke rumah penghulu. 

Itu cerita buras yang asyik didengar. Sesuatu yang mungkin saja terjadi di bus malam. Tapi tidak kali ini. Poltak tahu etikalah.

Batang, Kendal, Semarang, Ungaran, Bawen, Ambarawa, Secang, Magelang telah lewat. Bus melaju lancar menuju Muntilan. 

Perempuan istri orang di samping Poltak bangun. Menggosok-gosok matanya sebentar. Lalu menyibak tirai jendela bus dan menatap ke luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun