Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Awas "Artikel Hantu" di Kompasiana

14 November 2021   20:50 Diperbarui: 15 November 2021   07:22 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar artikel yabg seoat mengghosting penulisnya (Dokpri)

"Artikel hantu" di K(ompasiana) itu begini. Judulnya muncul, terbaca jelas, di line-up artikel. Begitu diklik, langsung diarahkan ke halaman utama K. Bukan ke artikel tersebut.

Intinya, ada judul artikel, tapi takada artikelnya. Atau, tak bisa dilihat. Sehingga tak bisa dibaca.

Anehnya, data views, rating, dan komentar artikel itu ada. Terisi. Sekian views, segini rating, dan segitu komentar.  Itu berarti ada pembaca artikel yang tak terlihat itu, bukan? Siapa lagi kalau bukan hantu?

Intinya, artikel tak terlihat, tapi ada yang bisa membacanya. Apakah ada kompasianer hantu? Jangan-jangan pemilik akun "tuyul".

Ada buktinya? Ada! Artikel anggitan Prov. Pebrianov. Judulnya "Demi Keadilan, Agenda Kompasiana Awards Dihapus Saja" (K.12/11/2021).  Judul artikel itu tampil di line-up "Artikel Pilihan". Begitu diklik, langsung diarahkan ke halaman utama K. Artikelnya sendiri entah di mana.

Semula Engkong Felix berpikir artikel itu telah ditulis dengan pilihan warna huruf no colour. Makanya tak tampak. Tapi Prov. Pebrianov, seperti biasa, malu-malu bilang dia pilih warna pink.  Jadi, walau pilihan warna itu menjijaykan, no issue-lah soal warna huruf.

Prov. Pebrianov sudah melaporkan kasus "artikel hantu" itu kepada salah seorang Admin K.  Percuma. Job desc  Admin yang dilapori itu urusan luar K, bukan urusan dalam. Jadi tak pahamlah dia soal dalaman K.

Sebagai bakal calon admin (bacalad) K 2222, tentu saja Prov. Pebrianov kehilangan celana, eh, muka. Masa bacalad di-ghosting artikel sendiri. Mau tarok di mane tuh muke! Gak keren banget, loe.

Ketimbang malu pada kompasianer milenilal "kinyis-kinyis matang manggis", itu meminjam istilah kompasianer ghosting Pakde Kartono -- Prov. Pebrianov lalu nenulis artikel pledoi "Artikel Saya Akhirnya Kena Batunya" (K. 12/11/2021). 

Aneh sekali. Artikel hilang, ghosting, kenapa batu yang disalahkan. Lagi pula, kalau kena batu, artikel itu kan benjol, ya, bukannya hilang. Hilang itu kalau mlenyet ketimpa batu meteor segede rumah. 

Sebagai musuh yang baik, Engkong mencoba melacak keberadaan artikel Prov. Pebrianov. Engkong berkepentingan menemukannya untuk jadi bahan risakan. Sebab reputasi Engkong di K akan tercemar bila gagal merisak Prov. Pebrianov.  

Eureka! Otak cerdas memang tak kemana. Ada di dalam kepala. Dalam sekali klik, Engkong masuk ke situs kembaran ilegal K. Apa lagi kalau bukan SiapGrak!Com (SG).  Betullah saudara-saudara, artikel ghosting anggitan Prov. Pebrianov itu bercokol di situs itu dengan tenangnya.

Pertanyaannya, bagaimana cara artikel yang tak tampak di K bisa dibajak oleh SG? Atau, dalam bahasa yang kebih menyeramkan, bagaimana cara SG membajak artikel yang tak ada? Jangan-jangan SG manpu nemvajak artikel langsung dari otak Prov. Pebrianov. Ngeri!

Setelah diskusi panjang-lebar yang tiada guna, akhirnya muncul penjelasan hipotetis dari Mas Jepe Jepe (JJ). Katanya, kemungkinan SG sedang uji-coba perangkat hantu pembajak artikel K. Mekanismenya, begitu kompasianer memencet tombol "TAYANG" di fitur "Tulis Artikel" K, artikel langsung tayang di SG dan hanya menyisakan judul saja di K. Wow, logis, walau gak masuk akal.  

Tak urung, Engkong bertanya-tanya juga. Apakah mesin SG sedemikian hebatnya, sehingga bisa menayangkan artikel yang tak muncul di K?  Barangkali memang begitu Buktinya Admin K tak bisa berkutik saat semua artikelnya dicolong SG.

Tahu artikelnya nongkrong di SG, zonder matur nuwun pada Engkong, Prov. Pebrianov langsung main salin-tempel itu artikel ke K (K. 14/11/2021).  Otomatis mesin K mendeteksi pelanggaran yaitu penayangan ulang konten yang sama. Maka dihapuslah itu artikel. 

Lha, tayang ulang gimana? Wong artikelnya gak nongol di K.  Kalau tayang ulang, harusnya artikelnya tetap zonk alia ghosting juga, dong. Logikanya pegi mane, sih?

Tapi masih untung sebenarnya. Untung Prov. Pebrianov gak dituduh membajak artikelnya yang dibajak situs pembajak. Artinya, dia plagiator atas artikelnya sendiri yang diplagiasi situs plagiat.  Aih, bingung, kan?

Sadar mesin K telah "sesat pikir" (logical fallacy), akhirnya Admin K mengijinkan "artikel hantu" itu tayang ulang. Namanya bukan "artikel hantu" lagi, dong. Kan sudah bisa dilihat, diraba, dan dijilat. Jadi namanya sekarang "artikel picisan tak bermutu". (Puas gue!)

Kalau dipikir-pikir, mesin K itu memang gak punya perasaan. Tak percaya? Coba baca lagi artikel pengumuman perolehan K-Rewards Oktober 2021. Peraih K-Rewards, semisal Engkong Felix, diselamati karena sudah berhasil meraih K-Rewards. Selamat bagaimana kalau perolehan K-Rewards Engkong terpangkas sampai 85 persen?

Harusnya mesin K menyukuri, "Syukuri, loe. K-Rewarda loe dicukur gundul!" Nah, begitu baru logis, walau tak etis. (eFTe)  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun