"Satu-satunya tindakan yang perlu dilakukan untuk bebas dari pandemi ini hanya menangkal Covid-19, bukan menyangkal pemerintah" -Felix TaniÂ
Hari-hari belakangan ini sejumlah pihak semakin santer menebar narasi bahwa pemerintah, khususnya presiden, telah gagal mengendalikan pandemi Covid-19 di Indonesia. Katanya  Indonesia kini mengalami kondisi pandemi terparah di dunia.  Sebagai pertanggungjawaban maka presiden, dalam hal ini Joko Widodo atau Jokowi, harus turun dari kursinya.
Narasi semacam itu tidak ada dasar empiriknya. Karena itu, tak dapat diterima akal sehat, kecuali akal sehat tak hadir di benak
Saya akan beberkan data untuk menunjukkan bahwa pemerintah belum gagal dan Indonesia tidaklah separah yang digambarkan pihak-pihak tertentu. Â Juga akan saya tenunjukkan bahwa pemerintah sudah mengambil langkah-langkah yang bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga tidak ada alasan Jokowi harus turun dari kursi presiden.
Indonesia Parah tapi Bukan yang Terparah di Dunia
Untuk membuktikan klaim ini, saya akan merujuk pada statistik Covid-19 yang dilansir dan diperbarui situs worldmeter.info tiap hari. Saya ambil data per tanggal 21 Juli 2021. Mudah-mudahkan tidak ada yang memaki saya dengan umpatan kotor, seperti makian Prof. Joel Picard (Sulfikar Amir, Universitas Teknologi Nanyang Singapura) kepada Ade Armando, karena saya merujuk pada data itu.
Per 21 Juli 2021, Indonesia ternyata berada di urutan ke-14 dari seluruh negars yang mengalami pandemi Covid-19 sejak 2020. Jumlah kumulatif kasus Covid adalah 2.98 juta orang, atau 1.08 persen dari total penduduk. Angka ini jauh di bawah Amerika Serikat (10.55%) berada di puncak tabel, dan sejumlah negara Eropa semisal  Prancis (9.04%), Spanyol(9.02%), Inggris (8.15%), dan Italia (7.12%).
Karena ada yang meragukan kualitas data pemerintah Indonesia, baiklah jumlah kasus dilipatduakan menjadi 5.97 juta jiwa. Â Tapi bahkan pada jumlah itu rasio kasus terhadap jumlah penduduk adalah 2.16 persen, masih terbilang rendah bahkan jika dibanding terhadap India (2.24%). Â Sambil bertanya, apakah pada data negara-negara Amerika, Eropa, dan Asia lainnya benar tidak ada kebohongan juga? (Lihat tabel di bawah.)
Fakta menyedihkan, dari total kasus Covid di Indonesia itu tercatat 77.583 orang (2.6%) meninggal dunia, dan baru 2.36 juta orang (79%) sembuh. Itu angka kematian yang buruk, hanya kalah dari Italia (2.98%) dan Brazil (2.80%). Â Tingkat kesembuhan pasien Covid Indonesia itu juga terendah, sedikit di bawah Inggris (79.45%).
Tapi itu kalau kita bicara angka-angka persentase yang menghilangkan makna individu korban Covid-19. Â Jika berpegang pada angka mutlak, maka dari 14 negara, total kematian di Indonesia (77.6 ribu orang) itu paling rendah kedua setelah Turki (50.709 orang). Â Paling tinggi jumlah kematiannya adalah Amerika Serikat (625.808 orang), lalu Brazil (545.690 orang), dan India (419.021 orang).