Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

WNA di Mata WNI, Tergantung Struktur dan Ajang Interaksinya

20 Januari 2021   20:00 Diperbarui: 24 Januari 2021   11:41 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tuan kebun dan kuli di perkebunan tembakau di Deli masa kolonial. Struktur subordinasi seperti itu kini tidak ada lagi (Foto: Koleksi Tropen Museum Nederland)

Harusnya, bagi saya juga hal itu tak jadi soal. Sebab mereka adalah peneliti senior kelas dunia. Semua sudah sohor dengan publikasi internasional.

Maksudku, saya memandang mereka tinggi bukan karena mereka WNA Belanda, tapi karena mereka punya kualifikasi kelas dunia di bidang riset sosial. Wajarlah bila saya menempatkan diri sebagai "murid" (bawahan) yang siap belajar riset kepada mereka sebagai "guru" (atasan). Konteksnya di sini adalah kegiatan riset sambil belajar riset.

Kenyataannya bukan perilaku interaksi "atasan-bawahan" yang saya alami, melainkan interaksi dalam konteks "pembagian kerja" riset. Tugasku adalah pelaksanaan kegiatan riset yang menjadi tanggung jawabku sebaik mungkin.

Proses risetnya harus baik dan benar, termasuk hasilnya dalam bentuk laporan riset, juga harus baik dan benar. Baik dan benar di sini sesuai dengan kaidah dan ukuran yang berlaku dalam suatu riset sosial ilmiah.

Konteks "pembagian kerja" itu menyebabkan interaksi jadi bersifat demokratis. Di situ tak dilihat ras, status, dan gelar akademik. Interaksi sepenuhnya fokus pada perdebatan akademis terkait metode dan hasil riset. Kedua pihak saling belajar satu sama lain.

Jika kemudian saya menyadari diri lebih "rendah" dari para peneliti senior ISS, maka itu bukan karena mereka WNA Belanda. Tapi karena mereka punya kualifikasi yang jauh lebih tinggi dibanding seorang pemula seperti saya.

Saya menghargai mereka, juga mengagumi, karena status sosialnya yang bersifat capaian (achieved status). Bagi saya, itulah kualitas peneliti yang harus dikejar.

***

Dalam konteks kerja sama bisnis, struktur interaksi bisa subordinasi, misalnya "kreditur-debitur", bisa pula egaliter, misalnya "kemitraan bisnis." Perilaku interaksinya karena itu, niscaya beda pula.

Sebagai contoh, ada yang ingat peristiwa 15 Januari 1998 di Jakarta? Waktu itu, dalam rangka solusi krisis moneter, Presiden Soeharto (debitur) membungkuk menandatangani LoI pinjaman dana kepada IMF, disaksikan Direktur IMF Michel Camdessus (kreditur) sambil berdiri bersedekap tangan.

Sepanjang 2020 lalu, saya diminta sebuah BUMN untuk membantu penjajakan investasi agribisnis oleh sebuah perusahaan agribisnis swasta dari Uni Emirat Arab. Itu berarti menarik Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment) ke Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun