Tapi orang Batak memang tak hilang akal untuk sindiran. Â Terhadap lajang tua Batak tetap dibilang, "Bah, bukan pastor, bukan frater, bukan bruder tapi tak nikah. Jadi, apa kau. Â Berkarat nanti barang itu, Lae!" Â
Waduh, kutukan patriarki Batak memang "ga ada matinye". Â Tanggungkanlah deritamu, wahai para lelaki Batak.
Demikianlah catatan saya, Felix Tani, petani mardijker, korban kutukan patriarki Batak tapi santuy aja.(*)
Catatan: Bagi yang ingin mendengar lagu "Nahinali Bangkudu", saya sarankan untuk mendengarkan versi Victor Hutabarat. Menurut saya, interprestasinya paling pas.