Saya hanya akan membicarakan mitigasi banjir terkait aliran sungai-sungai yang melintasi pusat kota Singapura di bagian selatan pulau. Semua sungai ini bermuara ke Reservoir Marina atau Teluk Singapura yang terkenal itu.
Manajemen mitigasi banjir kota Singapura terfokus pada sungai-sungai tersebut dan kawasan tangkapan airnya. Ia menjadi ikon mitigasi banjir Singapura.
Ada tiga fase implementasi mitigasi banjir di Singapura yaitu Operasi Bersih Sungai (Clean The River), Pembangunan Bendungan Marine (Marine Barrage), dan Pembangunan Tangki dan Sodetan Kanal Stamford (Stamford Detention Tank and Stamford Diversion Canal).
Fase Pertama: Operasi Bersih Sungai
Program ini dicanangkan Lee Kwan Yew, PM Singapura tahun 1977. Fokusnya Sungai Singapura dan Sungai Kallang. Targetnya dalam 10 tahun, artinya tahun 1987, sungai harus bersih.
Sampai tahun 1970-an sungai-sungai di Singapura, khususnya Sungai Singapura dan Sungai Kallang, sudah terpolusi parah. Sumber polutan utama adalah limbah peternakan (babi dan bebek), industri rumahan, pedagang informal, pedagang kaki-lima, dan pedagang sayuran yang beroperasi di sepanjang bantaran sungai. Juga limbah oli, sisa bahan bakar, dan air kotor dari bengkel kapal dan dari tongkang/kapal sungai yang lalu-lalang.
Operasi Bersih Sungai itu dilaksanakan sebagai program nasional. Sejumlah departemen dan badan terkait dilibatkan antara lain Kementerian Lingkungan, Kementerian Hukum, Kementerian Pembangunan Nasional, Kementerian Perdagangan dan Industri, dan Kementerian Informasi, Komunikasi, dan Kesenian.
Pimpinan operasi itu adalah Lee Ek Tieng, kemudian menjadi Sekretaris Jenderal Menteri Lingkungan Singapura.
Operasi Bersih Sungai meliputi dua kegiatan besar yaitu penataan komunitas pinggir sungai penataan fisik sungai. Bagian tersulit adalah penataan komunitas pinggir sungai.
Tapi dengan pendekatan sosial-ekonomi yang tepat, Pemerintah Singapura berhasil merelokasi sekitar 26,000 keluarga, atau sekitar 46,000 orang, dari bantaran Sungai Singapura dan Sungai Kallang.
Selain itu pemerintah juga merelokasi 610 unit peternakan babi, 500 unit peternakan bebek, lebih dari 2,800 unit pedagang informal dan industri rumahan, sekitar 5,000 pedagang kaki-lima, dan sejumlah besar pedagang sayuran.